Tingkatkan SDM IKM, Kementrian Perindustrian Gelar Bimtek Roasting

Ir. Sri Yunianti, M.Si (tengah) didampingi Direktor Puslit Kopi dan Kokao Indonesia Agung Wahyu Susilo (pegang mik) dan Kepala Disperindag Kabupaten Sigi saat membuka Bimtek Roasting dan Blending Kopi di Puslit Kopi dan Kakao Indonesia di Jember, kemarin.

Jember, Bhirawa
Belasan IKM perwakilan dari beberapa kota di Indonesia ikuti Bintek Roasting dan Blending Kopi bekerjasama dengan Puslit Kopi dan Kakao Indonesia Jember yang digelar oleh Direktorat IKM Pangan Barang dari Kayu Furnitur (PBKF), Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Kementerian Perindustrian.
Acara yang digelar selama tiga hari ini (23-25 Juli 219), dibuka oleh Direktur IKM Pangan Barang dari Kayu Furniture (PBKF) Ir. Sri Yunianti, M.Si, Selasa (23/7).
Menurut Sri Yunianti, Industri Kecil Menengah ( IKM ) sebagai penggerak ekonomi nasional, memiliki populasi lebih dari 4 juta unit usaha atau 90 persen lebih dari total unit usaha industri nasional. “Jumlah unit
usaha tersebut telah mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 10 juta orang serta berkontribusi pada peningkatan Produk Domestik Bruro (PDB) nasional sebesar 19,5% dari sektor Industri,” ujar Sri Yunianti kemarin.
Selain itu, keberadaan IKM ini juga menghasilkan barang dan/atau jasa Industri untuk keperluan ekspor dan domestik. IKM berperan penting dalam menghadapi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Hal ini yang membuat perekonomian nasional bersaing dengan kawasan ASEAN,” katanya.
Oleh karena itu, kata Sri Yunianti, pengembangan produk IKM merupakan salah satu upaya pemerintah, dengan terus melakukan pembinaan dalam mendesain, mengembangkan dan meluncurkan produk yang berdaya saing di pasar dalam dan luar negeri.”Baik melalui fasilitasi terhadap SDM IKM maupun terhadap produk yang dihasilkan,” katanya.
Salah satunya pengembangan IKM Kopi yang sangat cocok untuk di budidayakan di Indonesia. Indonesia merupakan negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Selain memiliki jumlah produksi yang cukup besar, Indonesia dikaruniai berbagai jenis kopi dengan cita rasa khasnya masing-masing. “Ini menjadi potensi pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri,” katanya.
Sebab itu, pembudidayaan dan pengelolaan terutama specialty coffee Indonesia merupakan langkah strategis yang harus terus dikembangkan. “Saat ini mengkonsumsi kopi bukan lagi sekadar kebutuhan, tetapi sudah menjadi gaya hidup,” katanya.
Sri Yunianti mengaku, tren peningkatan konsumsi kopi di dalam negeri diprediksi mencapai 8% per tahun. Salah satu langkah yang dapat dilakukan terhadap pengembangan kopi, selain menumbuhkembangkan wirausaha baru dan sentra-sentra kopi potensial, adalah melalui peningkatan dan sertifikasi kompetensi SDM IKM.
Di tahun 2019, Direktorat Jenderal IKMA melalui Direktorat IKM PBKF melakukan berbagai program dalam rangka pengembangan kompetensi dan sertifikasi SDM IKM Kopi. Seperti Bimbingan dan Sertifikasi SKKNI Barista, Bimbingan Teknis Roasting dan Bimbingan Teknis Uji Cita Rasa Kopi.
“Di mana program tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan lembaga pelatihan yang kompeten salah satunya adalah Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia,” pungkasnya. [efi]

Tags: