Tiongkok Lirik Investasi Bidang Kesehatan di Jatim

Pemprov Jatim, Bhirawa
Jatim kembali menjadi perhatian investor dari luar negeri untuk menanam investasinya. Kali ini, tawaran itu datang dari Tiongkok yang rencananya akan berinvestasi di bidang kesehatan.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menuturkan, terdapat sejumlah pihak yang ingin memberikan dukungan bagi pembangunan Jatim. Salah satunya berupa pembangunan diagnostic centre yang diklaim akan menjadi lima perusahaan besar di dunia yang berpusat di Tiongkok.
“Diagnostic center ini baru sekali di Indonesia juga belum ada. Dan CEO-nya dari Tiongkok menawarkan program diagnostic dengan yang jauh lebih murah dan peralatan yang approve dari beberapa negara yang sudah melakukan,” tutur Khofifah ditemui Gedung Negara Grahadi kemarin, Selasa (11/6).
Khofifah mengaku, investasi semacam ini tetap harus mengikuti SOP Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Sebab, ada kegiatan yang menggunakan alat kesehatan dan itu harus dengan persetujuan Kemenkes.
Tetapi untuk tenaga medis dan para medis, pihak tiongko mengaku akan menggunakan tenaga medis dan para medis lokal. “100 persen akan menggunakan tenaga medis dan para medis lokal. Jadi harus di training dulu,” ungkap dia.
Terkait tawaran ini, Khofifah mengaku ingin mendapatkan second opinion dari para pakar. Menurutnya, ada potensi investasi yang cukup besar dari tawaran ini.
Sebab, pengusaha tersebut juga berkeinginan mendirikan pabrik manufacturnya di Jatim pada tahap berikutnya. Investro tersebut akan menyiapkan alat-alat kesehatan yang cukup mahal dengan kualitas yang sudah terbukti.
“Ini baru tahap awal penyampaian rencana beliau (Investor) yang ingin memberikan support untuk diagnostic center. Kebetulan di Indonesia ini belum ada, dan dia datang pertama kali di Jatim untuk cocokan kira-kira jika invest seperti ini bagaimana,” pungkas dia. [tam]

Tags: