TKI Asal Kabupaten Tulungagung Meningkat sampai 6.000 Orang

Bupati Syahri Mulyo coba layanan e-KTP di LTSA PTKLN yang berada di Kantor Disnakertrans Kabupaten Tulungagung, Senin (12/2)

Tulungagung, Bhirawa
Jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Tulungagung dalam setahun terakhir mengalami peningkatan. Dari sebelumnya yang hanya 4.000-an TKI, kini sudah mencapai 6.000 TKI.
Demikian diungkapkan Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi, saat acara Launching Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tulungagung, Senin (12/2).
“Ada kenaikan 30 persen jumlah TKI asal Tulunggaung. Tenaga kerja migran asal Tulungagung saat ini sejumlah 6.000 TKI. Sedang tahun sebelumnya berjumlah 4.000-an TKI,” ujarnya.
Dari 6.000 TKI asal Tulungagung tersebut, menurut Bupati Syahri Mulyo, tidak semuanya bekerja sebagai tenaga informal, tetapi sudah banyak pula yang bekerja di sektor formal. Bahkan TKI yang bekerja di sektor formal mencapai 44 persen.
“Jumlah remittance (transfer uang) TKI asal Tulungagung pun sekarang sudah mencapai Rp 2 triliun,” tandasnya.
Namun demikian, lanjut mantan legislator DPRD Jatim ini, ia juga tidak bahagia jika banyak warga Tulungagung yang bekerja di luar negeri. Ia berharap bagi mereka yang telah sukses bekerja di luar negeri sebagai TKI dan pulang ke Tulungagung agar membuka usaha dan dapat merekrut tenaga kerja.
“Kami tidak mau semakin banyak tenaga kerja yang keluar negeri. Yang kami harapkan lebih banyak TKI yang telah kembali pulang untuk membuka usaha dan mengajak saudara dan tetangganya menjadi karyawannya,” paparnya.
Selanjutnya, ia membeberkan tingkat pengangguran di Tulungagung dari tahun ke tahun semakin berkurang. Tahun sebelumnya tercatat 3,9 persen dari jumlah angkatan kerja, kini sudah turun menjadi 2,27 persen. Atau 12.000 dari 537.000 angkatan kerja.
“Dengan semakin menurunnya pengangguran ini, berarti di menunjukkan tenaga kerja di Tulungagung kreatif. Apalagi saat ini sedang tumbuh dan berkembang di sektor pariwisata. Di sini (sektor pariwisata) tumbuh ekonomi baru,” paparnya lagi.
Sementara itu terkait Launching LTSA PTKLN, Bupati Syahri menyatakan layanan satu atap tersebut merupakan yang pertama dilakukan oleh kabupaten di Jawa Timur. Ia berharap layanan tersebut dapat dimanfaatkan oleh TKI dalam kepengurusan administrasi.
Di LTSA PTKLN Kabupaten Tulungagung para TKI yang akan berangkat ke luar negeri dapat mengurus semua surat administrasi. Tidak hanya surat kependudukan, tetapi juga ada kepengurusan administrasi lainnya, di antaranya seperti paspor dan SKCK dari Kepolisian.
Rencananya, ke depan Pemkab Tulungagung akan membuat pelayanan terpadu satu atap tidak hanya sebatas pada TKI. Tetapi bagi semua warga Tulungagung. “Sudah ada rencana membuat kantor layanan satu atap atau mall pelayanan di bekas pasar hewan. Nantinya, di sana juga bisa melayani pembuatan SIM,” tutur Bupati Syahri Mulyo. (wed)

Tags: