TMMD Ke-109 Selesai, Satgas Berpamitan dengan Warga

Satgas TMMD 109 berpamitan dengan warga Desa Tebluru, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Rabu (21/10).

Surabaya, Bhirawa
Momen TMMD 109 di Desa Tebluru, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan mengisahkan kenangan banyak. Meski resmi ditutup pada Rabu (21/10), TMMD 109 membawa kenangan bagi warga Desa Tebluru dan anggota Satgas TMMD dari Kodim 0812/Lamongan beserta jajaran.

Anggota Satgas pun menyampaikan perpisahannya dengan keluarga asuh selama program TMMD. Dengan berjabat tangan, satu per satu anggota mengungkapkan perpisahan dengan keluarga asuh dan warha Desa Tebluru.

Mantan Danki SST Satgas TMMD Reguler 109 Kodim 0812/Lamongan, Kapten Chb Suroso mengungkapkan ini adalah bentuk penghormatan dan rasa terima kasih kami kepada Desa Tebluru. Pihaknya pun mengaku bangga karena bisa menjadi bagian dari warga Desa Tebluru, terutama turut dalam upaya mensejahterahkan warga setempat.

“Mereka adalah orang tua kami juga dan layak mendapatkan cara penghormatan seperti itu namun bukan bersenjata. Itu karena kami juga dianggap anak oleh mereka,” kata Kapten Chb Suroso.

Pihaknya juga mengaku akan terus mengenang rasa keleluargaan yang diberikan warha setempat. Dan juga meninggalkan foto kenang-kenangan yang telah dipajang di ruang tamunya. Sebagai bentuk bahwa keakraban antara Satgas TMMD 109 Lamongan dengan warga Desa Tebluru merupakan wujud Kemanunggalan TNI dengan rakyat.

“Apa yang kita kerjakan selama ini tidak lepas dari bantuan warga Desa Tebluru. Dan ini merupakan wujud Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Sehingga akan terkenang selalu,” pungkasnya.

Ditegaskan Bupati Fadeli,di Tengah Pandemi, TMMD ke-109 berjalan megilan (Luar biasa,red). Apresiasi tersebut diungkapakan Bupati saat Acara Penutupan TMMD ke-109 Tahun 2020 di Pendopo Lokatantra, Rabu (21/10).

“Saya telah mengikuti Program TMMD beberapa kali, dan tahun ini mempunyai rasa tersendiri. TMMD ke-109 ini sangat megilan atau luar biasa karena hadir di tengah-tengah pandemi Covid 19. Programnya sangat terpadu, memiliki sasaran dan hasil yang jelas,” Ungkap Fadeli.

Fadeli bahkan berharap agar nantinya Program TMMD bisa ada di setiap tahunnya karena Program TMMD mempunyai manfaat yang sangat besar bagi masyarakat.

“Anggaran Program TMMD sebesar Rp. 1,5 Milyar ditambah dengan Rp. 470 Juta menjadi Rp. 1,97 Milyar namun manfaat yang dirasakan oleh masyarakat lebih dari itu. Jika diadakan setiap tahunnya maka Kita Pemerintah Daerah akan selalu mendukung program tersebut”, Harap Fadeli.

Dikesempatan yang sama,Dandim 0812 Letkol Inf Sidik Wiyono mengungkapkan bahwa Program TMMD hanyalah sasaran antara, sasaran utamanya adalah gotong royong masyarakat.

Menurutnya tanpa bantuan semua pihak yang berpartisipasi termasuk Bupati, Kapolres, Dinas Terkait, masyarakat serta para mantan kombatan dan napiter program ini tidak akan sukses.

“Terimakasih karena tanpa bantuan semua pihak kami hanyalah partikel kecil yang tidak ada apa-apanya, mari bersama-sama memberikan kontribusi terhadap negara,” Ungkap Letkol Infantri Sidik Wiyono.

Pada Program TMMD ke-109 Tahun 2020 di Desa Tebluru Kecamatan Solokuro berhasil mencapai sasaran pokok berupa pembangunan rabat beton Jalan Tebluru-Taman Prijek, pemeliharaan Jalan Gampang Sejati-Petiyen, Normalisasi saluran air sepanjang 596 meter, Pipanisasi sepanjang 950 meter, Pembuatan bak pembagi air, Pengerukan embung desa, Pembangunan rumah singgah 2 unit, dan Pembangunan Pos Kampling 1 unit. Ditambah dengan sasaran tambahannya yakni bedah rumah 15 unit, dan Rehab lapangan volley 1 unit.

Sementara itu di lokasi TMMD ke-109 Desa Tebluru terpantau peristiwa tangis haru warga desa yang mewarnai kepulangan Satgas TMMD.

Ratusan Satgas dari tiga Batalyon yang telah tuntas menjalankan misinya dalam membangun desa, baik secara fisik dan non fisik tersebut berpamitan ke masyarakat desa untuk kembali ke Batalyon masing – masing.

Kepulanganyapun disambut dengan tangis haru oleh banyak warga desa setempat.Bahkan momen isak tangis sempat mengiringi perjalanan kepulangan anggota TNI Angkatan Darat yang sangat dekat di hati masyarakat.

“Kami semua mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga, kepada seluruh lapisan masyarakat Desa Tebluru.30 hari kita bercengkrama bersama dan bergotong royong dalam membangun desa.Mohon maaf jika ada salah kata dan perbuatan,”ungkap Bintara Pelton Serma Imam Shofingi usai memimpin apel penutupan.

Salah satu warga desa Tebluru,Bu Marning mengungkapkan kesedihanya ketika para anggota Satgas TNI berpamitan pulang.”sedih rasanya, begitu cepat waktu 30 hari dan mereka sudah harus balik ke Batalyon.Semoga silaturrahmi ini tetap terjaga,”ungkap Bu Marning sambil meneteskan air mata.

Ia menambahkan, kebersamaan dengan TNI terjalin begitu erat selama pelaksanaan TMMD ke-109.Suasana kebersamaan setiap harinya itulah yang membuat kita semakin merasa kehilangan,” imbuhnya.

Ketika hendak menuju armada, anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa diantar oleh sejumlah masyarakat desa setempat.

Baik emak – emak,bapak – bapak,remaja dan anak – anak seluruhnya keluar rumah.Bahkan terlihat para emak – emak ikut membawakan barang – barang para anggota Satgas.

“Kami mengantarkan para anggota Satgas yang sudah selesai tugas selama 30 hari di desa kami.Terimakasih bapak – bapak TNI, kami akan selalu rindu,”ungkap Bu Rofiqoh salah satu warga desa yang rumahnya dipakai anggota satgas TNI.

Kedekatan iru terbangun kuat, karena selama bertugas, para anggota Satgas TNI menempati rumah – rumah warga.

Momen kebersamaan setiap harinya ibarat seperti menjadi keluarga sendiri.Kini para anggota Satgas dari tiga Batalyon harus kembali.

“Terimakasih bapak,ibu masyarakat Desa Tebluru.Kami akan sangat merindukan,”ujar salah saru anggota Satgas TMMd Pratu Halil saat berpamitan.

Ia juga mengungkapkan, Mohon dimaafkan, manakala selama 30 hari dirinya yang bertugas membangun desa ada salah kata dan perbuatan. “Kami pamit kembali ke Batalyon.Terimakasih banyak dan mohon maaf yang sebesar – besarnya jika ada kekurangan dan kehikafan dari kami,”ungkapnya.

Tiga Satuan Batalyon Satgas TNI-AD memberikan kesan positif kepada masyarakat Desa Tebluru.Kesan positif tersebut adalah soal pentingnya merawat kegotong royongan yang mengakar di masayarakat indonesia.

Itu ditegaskan Danki SSK Kapten Chb Suroso,”Ya, kita ini bangsa yang besar dan memiliki budaya yang sangat kental yakni gotong royong.Ini harus terus kita rawat bersama dengan masyarakat,”tegasnya.

Menurutnya, jika Gotong Royong ini selalu diutamakan tidak akan ada saudara sebangsa kita yang saling bermusuhan. “Bangsa ini harus selalu memperkuat persatuan dan kesatuan.Budaya ini jangan sampai luntur,kalau kita mau bersatu kita akan kuat tak tergoyahkan,”tegasnya.

Untuk diketahui Tiga satuan Batalyon yang betugas selama 30 hari membangun desa yakni Saruan Batalyon Brigif Mekanis 16 Wirayudha,Yonif 512/ Marabunta dan Yonzipur V Batara Yudha.Ketiganya menuntaskan pembangunan fisik dan non fisik yang diperuntukkan demi kepentingan masyarakat. [aha/yit/bed]

Tags: