TMMD Kodim Situbondo Berperan Cegah Covid 19 di Masyarakat

Posko Covid 19 Satgas TMMD 107 Kodim 0823/Situbondo di lokasi sasaran TMMD, Senin (13/4).

Situbondo, Bhirawa
Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Kodim se Indonesia berbeda dengan tahun sebelumnya. Di 2020 ini, program TMMD di seluruh Indonesia harus dihadapkan dengan wabah pandemi virus corona (Covid 19). Sehingga membutuhkan kerja ekstra dan pencegahan virus yang menyebar dengan cepat.
Dampak virus corona dirasakan juga dalam pembangunan sasaran fisik dan non fisik TMMD 107 Kodim 0823/Situbondo. Terutama merebaknya penyebaran virus corona di Jawa Timur yang kian masif. Sehingga membuat jajaran Kodim harus bekerja lebih keras untuk menggelar karya bhakti TNI ke Desa yang menjadi sasarannya.
Komandan Kodim (Dandim) 0823/Situbondo, Letkol Inf Akhmad Juni Toa mengakui perlu ekstra hati-hati agar tidak tertular virus corona. Bahkan pihaknya memerintahkan anggota Satgas membuat posko pencegahan Covid 19 di titik-titik keramaian di Kecamatan Sumbermalang. Dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada warga lokasi sasaran TMMD agar tetap hidup sehat dan patuhi imbauan Pemerintah, yakni phsycal distancing.
“Posko ini bertujuan untuk mengedukasi warga lokasi TMMD agar hidup sehat. Dan tetap waspada akan penyebaran virus corona, yakni dengan sosialiasi yang dilakukan anggota Satgas disertai pemberian masker wajah,” kata Letkol Inf Akhmad Juni Toa, Senin (13/4).
Juni Toa menjelaskan, posko ini diisi oleh anggota Satgas, petugas medis maupun aparat Desa dan Kecamatan. Para petugas yang ada di posko akan memberikan imbauan kepada masyarakat terkait cara-cara pencegahan penyebaran virus corona. Serta selalu mengimbau agar warga di lokasi sasaran TMMD tetap mematuhi imbauan Pemerintah tentang social distancing dan phsycal distancing.
“Petugas memang terus memberikan imbauan terkait pencegahan virus corona. Tapi kami tetap mengimbau dan meminta masyarakat agar mematuhi aturan pencegahan virus corona, baik dari Pemerintah maupun dari petugas di posko Covid 19 TMMD,” imbaunya.
Pihaknya juga mengimbau anggota Satgas untuk memproteksi dan melakukan pencegahan virus corona. Sehingga para Satgas TMMD dan warga Desa sasaran supaya tidak tertular virus corona. Seluruh kegiatan fisik TMMD, diakui Juni Toa tetap dijalankan, tentu dengan memperhatikan SOP dari Pemerintah dalam rangka antisipasi virus mematikan itu.
”Memang konsentrasi terbagi menjadi dua. Disatu sisi tetap harus melaksanakan seluruh program fisik dan non fisik TMMD. Disisi lain tetap utamakan proteksi dalam upaya pencegahan virus corona bagi para anggota Satgas TMMD di lapangan dan warga Desa sasaran,” ungkapnya.
Juni Toa menambahkan, SOP nya adalah seluruh prajurit anggota Satgas TMMD yang jumlahnya ratusan, tinggal di rumah-rumah warga selama TMMD berlangsung. Sebagai Dandim, pihaknya bertanggungjawab besar untuk memberi proteksi. Seperti memberikan masker bagi anggota Satgas maupun warga Desa setempat.
Bahkan pihaknya membuat terobosan, yakni menggelar pelatihan pembuatan hand sanitizer kepada para Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang dimiliki. Selanjutnya para Babinsa tersebut diminta untuk menularkan ilmu membuat hand sanitizer secara mandiri kepada warga di masing-masing Desa binaannya.
“Nantinya pelatihan pembuatan hand sanitizer akan berguba bagi warga di lokasi sasaran TMMD. Seklaigus sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona,” pungkasnya. [bed.awi]

Tags: