TNI AU Kirim Bantuan Gempa Lombok

Anggota Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama TNI merawat korban gempa Lombok.

Kab Malang, Bhirawa
Skadron Udara 32 Wing 2 Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara (AU) Abdurrahman Saleh Malang telah melakukan pengiriman bantuan kepada warga Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terkena musibah gempa bumi berskala besar, yakni mencapai 7 Skala Raghter (SR), pada Minggu (5/8) malam.
Komandan Lanud (Danlanud) Abdurahman Saleh Malang Marsekal Pertama (Marsma) TNI Andi Wijaya, kepada wartawan, yakni berupa makanan, minuman, obat-obatan, pakaian, tenda, fielbad, dan genset sebagai penerangan lampu, dengan menggunakan pesawat terbang Hercules jenis C 130 A 1336, yang berat kesemuanya mencapai 8 ton.
Pesawat terbang Hercules milik TNI AU ini, tegas dia, tidak hanya membawa bantunan bagi korban gempa bumi saja, tapi juga mengangkut 64 orang personil TNI Angkatan Darat (AD) dari Keasatuan Batalyon Kesehatan (Yonkes) Kostrad. Sedangkan pesawat terbang Hercules ini, memang dipersiapkan untuk membantu proses distribusi bantuan bagi gempa bumi di Lombok Barat.
Andi juga menjelaskan, pesawat jenis angkut ini diterbangkan dari Lanud Abdurrahman Saleh Malang, yang take off pada hari Senin (6/8), pukul 07. 30 WIB menuju Kabupaten Lombok Utara. Dan pesawat terbang Hercules kita siagakan penuh, dan menunggu perintah komando. Sehingga sewaktu-watu dibutuhkan untuk mengirim bantuan baik itu berupa makanan maupun bantuan yang lain, pihaknya siap untuk memberangkatkannya ke lokasi Lombok Barat.
“Kami mohon bantuan doa kepada semua masyarakat Malang Raya ini, semoga proses bantuan dan evakuasi, kesemuanya berjalan dengan aman dan lancar, serta diberi kekuatan dan perlindungan,” tuturnya Senin (6/8).

ACT Siagakan Tim
Koordinator Tim Emergency Response Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang masih berada di Lombok, Kusmayadi menjelaskan, guncangan gempa terasa di Posko ACT yang terletak di wilayah Sembalun, Lombok Timur. “Gempa sangat terasa dan berlangsung cukup lama di sini,” kata Kusmayadi.
Hingga laporan tersebut diterima, Tim Emergency Response ACT bersama tim relawan medis tengah melakukan evakuasi warga yang berada di sekitar wilayah Sembalun, Lombok Timur. Kusmayadi menambahkan, Ambulans ACT pun terus bergerak mencari korban yang terkena reruntuhan dan membawanya ke posko medis.
“Sekarang tim medis juga tengah melakukan penyelamatan terhadap korban yang terluka, sudah ada beberapa korban yang berhasil dievakuasi,” jelas Kusmayadi.
Tidak hanya itu, Kusmayadi juga meminta tim yang tengah berada di Posko ACT di Obel Obel, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur untuk waspada, mengingat gempa kali ini sempat berpotensi tsunami. “Sebelumnya, tim di posko Obel-Obel diminta waspada karena lokasi letaknya di tepi laut, khawatir tsunami,” kata Kusmayadi.
Status peringatan dini tsunami sendiri telah dicabut oleh BMKG pada pukul 18:46 WIB. Namun demikian, Tim Emergency Response ACT beserta relawan medis terus bersiaga di titik-titik pengungsian untuk mengevakuasi warga.
ACT sendiri telah membangun tiga posko, yaitu di Kecamatan Sembalun dan Kecamatan Sambelia yang terletak di Lombok Timur, serta di Kecamatan Bayan di Lombok Utara. “Semua tim emergency sekaligus medis tengah siaga dan mengevakuasi warga di beberapa titk pengungasian, termasuk yang terdekat dari posko-posko ACT,” pangkas Kusmayadi. [cyn]

Rate this article!
Tags: