Jangan Terprovokasi Isu Memecah Belah Bangsa

Pangdam V/Brawijaya, Meyjen TNI, I Made Sulaksana, didampingi Dandim 0826 Pamekasan, Letkol Inf Nuryanto, berfoto bersama di halaman Makodim Pamekasan. [syamsudin lubis/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI, I Made Sukadana, menegaskan, keberadaan situasi dan kondisi yang berkembang sekarang ini. Hendaknya anggota TNI jangan mudah terprovokasi ada isu-isu yang bisa memecah belah Bangsa ini.
“Isu Sara, menyangkut soal agama, suku, ras dan golongan, kini lagi berkembang di tengah masyarakat. Ini bisa menimbulkan perpecahan, maka kita (TNI, Red) sebagai garda pertahanan negara jangan muda terprovokasi”, kata Pangdam V Brawijaya, ketika memberi pengarahkan kepada anggota Kodim 0826 Pamekasan dan Kodim 0829 Sumenep, di halaman belakang Makodim Pamekasan, Kamis (2/2).
Kunjungan kerja Pangdam V/Brawijaya didampingi Ketua Persit Chandra Kartika, bersama  Danrem 084/Bhaskaya Jaya, Kol CZI, Denny Herman, dan rombongan, di awali kunjungan di Kodim 0829 Sumenep, dilanjutkan di Kodim 0826 Pamekasan, untuk silaturrahmi dan pemantapakan kepada anggota TNI.
Di Pamekasan, Pangdam dan rombongan yang mengawal ber fun bake bersama Forpimda dan perwira Kodim Pamekasan. Datang ke Makodim disambut Dandim 0826 Pamekasan, Letkol, Inf. Nuryanto. Pangdam dan Ibu, diberikan kalungan bunga dan karangan Bunga dari anak TK “Kartika” dan bersalaman kepada sejumlah perwira.
Kepada anggota Pangdam bertanya, apakah Negara Indonesia bisa hancur? Anggota yang jawab tidak. Namun, banyak menjawab, bisa. Pangdam menjelaskan, negera Indonesia bisa saja hancur (terpecah belah, Red), apabila kita tidak bisa menjaga dengan baik.
Menurutnya, bila berkaca sejarah kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, hancur. Itu  karena para keluarga raja-raja berebut kekuasaan. “Negara kita Indonesia ini bisa hancur, karena ulah segelintir oknum elit-elit hanya ingin mengejar kedudukan. Agar tidak hancur kita harus bersama menjaga,” ujarnya
Bagaimana menjaga keutuhan Bangsa, Pangdam, I Made Sulaksana, mengungkapkan, bangsa Indonesia merdeka hasil perjuangan pendahulu ini,  harus terus kita pertahankan. “Jangan sampai isu-isu yang muncul dari pihak-pihak luar itu berkembang. Kita sebagai TNI harus bisa menyerap informasi. Kepada masyarakat menjelaskan isu itu tidak benar,” himbaunya.
Menurut Pangdam, contoh ke-Bhinekaan ada pada TNI dan Polri. Karena di dalam TNI dan Polri, berkumpul bermacam golongan yang berbeda agama, suku dan ras. “Keutuhan dari keberadaan TNI dan Polri harus terus dipupuk, jangan sampai terpengaruh oleh provokasi yang berkembang saat ini,” tandasnya.
Menurut Pangdam, melalui tiga pilar yang didengungkan Gubernur Jatim, Soekarwo, hendaknya kekuatan berada di barisan belakang, seperti Babinsa, Babinkamtibmas, Kepala Desa dan tokoh masyarakat, harus mampu memecahkan masalah di tempatnya masing-masing.
“Jangan isu sudah berkembang menjadi kekuatan besar, baru kita tangani. Pemimpin berada di garis belakang, harus mampu menjaga kekompakan dan menangani masalah. Kalau tidak tahu Tanya kepada Danramil atau kepada Dandim,” pintanya.
Pangdam V/Brawijaya dan Danrem 084/Bhaskaya Jaya, Kol CZI, Denny Herman, bersama Ketua Persit Chandra Kartika dan rombongan, berkunjung di Makodim Pamekasan, disambut oleh Dandim 0826 dan Dandim 0829 Sumenep, dalam memberi pengarahan kepada anggota TNI. [din]

Tags: