Tokoh Agama Kota Batu Perkuat Toleransi

Toleransi antar umat beragama tak cukup diucapkan tapi juga harus dipraktekkan di tengah masyarakat.

Kota Batu, Bhirawa
Para tokoh lintas agama di Kota Batu kompak menyerukan perkuat toleransi antar umat beragama. Seruan tersebut dilakukan dalam agenda Penutupan Orientation Based On Reflection (OBOR)-2 di Vihara Dhamma Dipa Arama Kota Batu, Rabu (26/7)
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Batu, KH Abdul Rohim, mengatakan toleransi harus dibuktikan dan dipraktikan. Karena toleransi, menurutnya bukan sekadar slogan untuk diteriakkan.
“Toleransi perlu pembuktian. Maka anak muda yang idealis perlu diberi wawasan toleransi yang sebenarnya,”ujar Abdul Rohim.
Iapun mengapresiasi Program OBOR 2 ini. Ia bahkan menghimbau agar kegiatan seperti ini dilakukan secara periodik. Jika dilakukan hanya 3 hari dan hanya sekali dalam setahun akan kurang memberikan hasil optimal. Khususnya dalam pelaksanaan dan realisasi di tengah masyarakat.
“Kurang lah. Ini ya masih sebatas nyicipi, belum puas. Ajak juga Wali Kota untuk diskusi,” tambah Rochim disambut tepuk tangan seluruh mahasiswa dan tamu undangan.
Sementara itu, Kabag Ops Polres Batu Kompol Zein Mawardi dalam sambutannya mengajak 53 mahasiswa Ma Chung yang menjadi peserta OBOR-2 sebagai pelopor kegiatan toleransi berkelanjutan. Baik pada diri sendiri, keluarga, masyarakat dan antar umat beragama. Dengan terlaksananya toleransi maka keamanan akan tercipta.
“Memang tugas kami (polisi) juga untuk menjaga keamanan. Namun akan susah terwujud tanpa dukungan seluruh elemen termasuk mahasiswa,”ujar Zein Mawardi.
Sebelumnya, mengantisipasi pergesekan sosial di masyarakat, salah satunya dengan meningkatkan toleransi lintas agama. Untuk itu Polres Batu menggandeng Universitas Ma-Chung Malang dalam memperbaiki toleransi lintas agama di lingkup Perguruan Tinggi (PT) dengan menggelar OBOR-2. Selama tiga hari para peserta OBOR-2 diajak mengkaji langsung pendidikan toleransi di berbagai agama.
Kegiatan OBOR ini diikuti 53 peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, staf Perguruan Tinggi, alumni, dan beberapa anggota Polri sebagai pendamping. Mereka akan melakukan pengkajian tentang ajaran toleransi di masing-masing agama untuk kemudian disharingkan atau dikomunikasikan di forum yang melibatkan semua kelompok masyarakat. [nas]

Tags: