Tokoh Lintas Agama Bacakan Pernyataan Sikap atas Aksi Terorisme

Pembacaan sikap dari Para Tokoh Lintas Agama di halaman Masjid Jami’ Annur Kota Batu terkait maraknya aksi terorisme

(Warga Batu Gelar Istighosah Kubro)

Kota Batu, Bhirawa
Para tokoh lintas agama di Kota Batu tak ingin warga di Kota ini resah atas beberapa kejadian aksi terorisme yang terjadi di Selandia Baru dan Belanda beberapa waktu lalu. Bersama Gusdurian, mereka membacakan pernyataan sikap di depan Masjid An-Nur Kota Batu, Jumat (22/3).
Sehari kemudian, di tempat yang sama warga Kota Batu menggelar Istighotsah Kubro, Tahlil dan Sholawat Asyqhil.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan Pendeta GKI Kota Batu, Dwi Santoso, para pemuka lintas agama ini mengecam tindakan kekerasan apalagi menghilangkan nyawa atas nama apa pun, dan dengan motif apa pun. Apalagi adanya tindak terorisme yang menakut-nakuti masyarakat.
“Kami dengan tegas menolak upaya yang memecah belah dan memperlemah kerukunan antar umat beragama dan dan khususnya kesatuan Bangsa Indonesia,”ujar Dwi didampingi seluruh pemuka agama. Para tokoh lintas agama ini berpendapat bahwa perbedaan adalah anugerah Tuhan yang perlu dirawat dan dijaga dengan bertanggung.
“Kami mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas aksi teror penembakan di dua Masjid di New Zealand itu. Kami juga mengirim bela sungkawa kepada keluarga seluruh korban dalam tragedi ini,”tambah Dwi Santoso.
Selain Dwi, beberapa pemuka agama hadir, yakni RM Benard Teguh dari Gereja Gembala Baik yang juga pimpinan Paroki Batu, RM Stanislaus, Diatiawan dari Penghayat Kepercayaan Sapto Dharmo Batu, Suartono dari Khonghucu, ada juga perwakilan umat Hindu. Mereka juga menyerukan perdamaian di seluruh dunia, dimana bumi sebagai anugerah Tuhan untuk kita tinggali bersama perlu dijaga ketentramannya.
Adapun dari tokoh Islam, hadir Ketua Takmir Masjid An Nur Batu KH.Agus Salim, KH Ali Murtadlo, KH Martain Karim serta sejumlah tokoh Islam lainnya. “Kita berterima kasih atas bela sungkawa para pemuka agama. Kita semua berharap tetap menjaga persatuan dan kesatuan, tragedi di New Zealand adalah musibah, jangan sampai terjadi lagi,”ujar KH.Agus Salim.
Sehari kemudian, Sabtu (23/3), di Masjid yang sama warga Kota Batu menggelar Istighotsah Kubro, Tahlil dan Sholawat Asyqhil. Acara ini digelar Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kota Batu sekaligus untuk memperingati Harlah NU Ke-96.
Acara yang mulai sejak pukul 07.00 WIB dihadiri para santri pondok pesantren dan siswa siswi MI, MTs, MA se-Kota Batu dan Warga Kota Batu.
“Kita mengajak seluruh umat Islam mempertahankan ajaran Islam, eksistensi NKRI dan dasar negara Pancasila. Tantangan, ancaman mengancam kedamaian di negeri ini, maka sebagai warga Nahdliyin sudah seharusnya ambil bagian untuk menyelamatkan bangsa dan negara dari ancaman dan gangguan apapun,”ujar Ketua PCNU, H.A.Budiono.(nas)

Tags: