Tokoh Masyarakat Yakin Machfud Arifin Mampu Tangani Covid-19

Cawali Surabaya–Machfud Arifin saat bersama tokoh Masyarakat di Kedung Baruk. [Andre/Bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Penanganan pandemi Covid-19 yang tidak juga berujung pada penurunan penyebaran virus yang sudah mencapai 7.092 kasus di surabaya, membuat tokoh masyarakat di kota pahlawan geram.

Didik Eko Susilo, salah satu RW di Kedung baruk, surabaya menegaskan penyebaran virus Covid-19 di Surabaya jauh dari kata selesai, bahkan tidak menutup kemungkinan pandemi ini akan terjadi sampai pasca Pilkada pada bulan Desember nanti, untuk itu butuh sosok pemimpin Surabaya kedepan yang tepat agar permasalahan pandemi ini bisa tertanggani dengan baik, dan sosok yang tepat itu adalah Machfud Arifin.

“Penyebaran Covid-19 di Surabaya ini belum selesai, bahkan terus bertambah, belum lagi penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran, ditambah lagi banyaknya warga Terdampak pandemi Covid-19 yang tidak mendapatkan bantuan, untuk itu surabaya butuh pemimpin yang benar-benar mampu dalam penanganan Covid-19 dan itu ada pada sosok Machfud Arifin,” ungkapnya.

Didik menyakini Machfud Arifin pemimpin yang mampu menangani pandemi Covid-19, keyakinan itu berdasarkan banyaknya keberhasilan yang ditorehkan mantan Kapolda jatim itu.

“Saya yakin pak Machfud Arifin dapat mengatasi hal ini, apalagi selama ini peran beliau dalam meringankan beban masyarakat Terdampak pandemi Covid-19 sangat besar, Surabaya membutuhkan pemimpin seperti pak Machfud agar persoalan ini teratasi,” ungkapnya.

Didik yang merupakan tokoh dari Wisma Kedung Asem Indah, Kelurahan Kedung Baruk mengatakan Machfud Arifin pemimpin yang menjawab ketakutan masyarakat di tengah pandemi saat ini.

“Beliau memiliki kompetensi yang sangat mumpuni untuk menjadi wali kota dan mampu mengatasi berbagai persoalan di surabaya, khususnya pandemi Covid-19 ini,” tegasnya.

Didik menuturkan, kepedulian dan kecintaan Cak Machfud kepada masyarakat Kota Surabaya sangat tinggi, Terbukti dari kerelaan mantan kapolda jatim yang merupakan jabatan selevel gubernur itu rela dan ikhlas mengabdikan diri menjadi wali kota. “Keputusan beliau memilih turun menjadi wali kota bukti besarnya kecintaan beliau pada kota pahlawan ini, demi pengabdian untuk memajukan kota dan Mensejahterakan warga surabaya,” tegasnya.

Data di laman infocovid19.jatimprov.go.id, Surabaya mendapat tambahan 210 kasus baru, kini total kasus COVID-19 di Surabaya mencapai 7.092 kasus. Dengan rincian, 3.097 pasien menjalani masa perawatan, 3.395 pasien dinyatakan sembuh, dan 600 pasien meninggal dunia.[dre]

Tags: