Tol Laut di Probolinggo Segera Dibuka

KM Logistik Nusantara 1 saat bersandar di Pelabuhan Probolinggo.

Probolinggo, Bhirawa
Pelabuhan New Tanjung Tembaga Probolinggo, bakal terapkan tol laut. Program dijalankan, menyusul posisi tapal kuda sebagai salah satu penghasil bahan pokok, terbilang besar. Kepastian adanya tol laut salah satunya terlihat ketika kapal logistik tol laut, bersandar di voyage 10. Diketahui kemudian, kapal bertonase 7.738 GT itu mengangkut 103 peti kemas. 93 petikemas diantaranya sudah penuh dengan bahan pokok, sedangkan 10 sisanya, masih kosong.
Informasi dari PT. Delta Arta Bahari Nusantara (DABN), pengelola pelabuhan New Tanjung Tembaga, jumlah 10 petikemas yang kosong ini, akan diisi dari pelabuhan Probolinggo. Diperuntukkan pada industri maupun perusahaan logistik di seputar wilayah tapal kuda. “Yang akan mengisi, dipersilahkan,” kata Djumadi, Kepala Cabang PT. DABN, Senin 12/11.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah stake holder lain, untuk mempromosikan kosongnya 10 boks petikemas itu. Khusus untuk jalur tol laut ini, hanya memuat bahan pokok. Seperti beras, gula, minyak dan lain sebagainya. Karena biaya pelayarannya, disubsidi pemerintah. Potongannya berkisar antara 28% hingga 31% dari biaya pengiriman laut pada umumnya. “Tapi berapa persisnya, kami tidak tahu. Karena tiap pengiriman tidak sama. Baik itu dari biaya tambat, biaya sandar dan lain sebagainya,” katanya.
Kapal logistik nusantara I yang sandar di voyage 10 ini, melalui rute ke Sulawesi Utara. Tepatnya, berangkat dari pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Probolinggo, Makasar, Bitung dan terakhir Tahuna Sulawesi Utara. Djumadi menyebut, pembukaan jalur tol laut di pelabuhan New Tanjung Tembaga, nantinya akan dibuka secara resmi pada akhir November 2018, ujarnya.
Sedangkan untuk saat ini masih dari Tanjung Perak Surabaya, bukan dari Probolinggo. Dibuka di voyage 11, jalur tol laut Probolinggo, ditetapkan dari Probolinggo, Makasar, Bitung dan Tahuna, serta rute sebaliknya, selama 14 hari pelayaran. Ditetapkannya, jalur tol laut dari Probolinggo kali ini, karena bahan pokok yang dikirim untuk masyarakat pelosok Indonesia selama ini sebagian besar berasal dari wilayah tapal kuda di Jawa Timur, ungkapnya.
Rencana tol laut yang digagas Presiden Joko Widodo bakal segera terealisasi di Probolinggo. Yakni melalui tol laut di Pelabuhan Probolinggo. Sabtu (10/11) kapal tersebut bersandar di pelabuhan. Kapal ini yang nantinya akan dimanfaatkan untuk pengiriman logistik dari Probolinggo.
Koordinator Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Probolinggo Edy Rudy mengungkapkan, kapal yang bersandar perdana ini masih dalam tahap pengenalan kepada pengusaha. Kapal ini bisa segera dimanfaatkan oleh pengusaha untuk pengiriman logistik. Rencananya, pengoperasian tol laut itu akan dilakukan Desember mendatang.
“Masalah biaya atau harga, kami masih belum tahu. Namun yang jelas, harga ditentukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Saat ini masih pengenalan pada para pengusaha. Baik itu yang berada di Probolinggo, Lumajang, Jember, Situbondo dan daerah lainnya, jika Probolinggo sudah ada tol lautnya,” terangnya.
Dalam tahap perkenalan itu, kapal tersebut membawa 10 kontainer kosong. Yang mana nantinya bisa diisi dengan bahan bahan seperti logistik dan lainnya, untuk pengiriman. Rutenya, yakni Surabaya ke Tahuna di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, dengan beberapa kali sandar di beberapa pelabuhan. Seperti Probolinggo, Makassar, dan Bitung.
Direktur PT Delta Arta Bahari Nusantara (DABN) Ahmad Umar mengatakan, dengan adanya pelabuhan bertaraf internasional, maka tola laut juga akan memberikan dampak untuk pengembangan perekonomian. “Harapan saya, pelabuhan Probolinggo bisa mendukung kebijakan pemerintah dalam tol laut,” harapnya.
Tujuan adanya tol laut ini, agar harga komoditas menjadi lebih murah. Mengingat barang-barang yang akan dikirim tak perlu lagi dibawa ke Surabaya “Jika barang-barang di sekitar Probolinggo dibawa ke Surabaya dulu, ada cost-nya. Padahal, dari Surabaya juga melintasi Probolinggo,” jelasnya.
Disinggung mengani akses masuk pelabuhan yang ketat, Umar -sapaan akrabnya – mengaku, hal itu memang sesuai prosedur. Siapapun yang tidak berkepentingan, maka dilarang masuk. Karena itu, bagi pihak manapun yang ingin masuk pelabuhan, harus jelas maksudnya. “Saya rasa untuk masalah itu semua pelabuhan sama saja. Ada aturan jika yang tidak berkepentingan tidak diizinkan masuk. Namun, bagi yang berkepentingan, ya pasti kami beri akses,” tambahnya. [wap]

Rate this article!
Tags: