Tol Pasuruan – Probolinggo Mulai Dikerjakan

Tol Pasuruan-Probolinggo di Wonomerto mulai dikerjakan. Ditargetkan akhir 2016 ini masalah pembebasan lahan tuntas.

Tol Pasuruan-Probolinggo di Wonomerto mulai dikerjakan. Ditargetkan akhir 2016 ini masalah pembebasan lahan tuntas.

Probolinggo, Bhirawa
Proses pembebasan lahan Tol Pasuruan-Probolinggo (Paspro) rupanya berjalan mulus. Saat ini, proses pembebasan lahan itu hampir rampung. Proses pengerjaan fisik yang telah berlangsung sejak Oktober lalu pun, diklaim sudah mencapai sekitar 15%.
Hal ini diungkapkan Agus Minarno selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek Tol Pasuruan-Probolinggo dari Kementerian PU dan Perumahan (Pupera), Minggu (18/12).
Sesuai perencanaan tahapan proses pembebasan lahan akan tuntas akhir tahun ini. Hingga saat ini, untuk wilayah Pasuruan-Probolinggo yang bakal dilalui Tol Paspro, proses pembebasannya tinggal sedikit.
Proses pembebasan lahan di wilayah Pasuruan dan Kota Probolinggo sudah tuntas 100%. “Di Kabupaten Probolinggo terdiri atas 18 desa, tinggal 4 desa. Itu pun cuma tinggal tahapan pembayaran uang ganti rugi saja,” ujarnya.
Dijelaskan Agus, pembayaran ganti rugi digelar di Desa Muneng Kidul Kecamatan Sumberasih sudah selesai dilakukan. Selanjutnya, pekan depan proses pembayaran akan digelar di Desa Jorongan Kecamatan Leces, Sumber Bendo Kecamatan Sumberasih, Wringianom Kecamatan Tongas dan Muneng Kecamatan Sumberasih.
Akhir tahun dipastikan semua lahan sepanjang 31 kilometer untuk Tol Paspro sudah siap dibangun. Saat ini, sejumlah titik sudah mulai dikerjakan tahapan fisiknya. Seperti di Desa Jorongan Leces, Kedungsupit Wonomerto dan Pakistaji Wonoasih, Kota Probolinggo.
Sedangkan pekerjaan fisik sekarang sudah mencapai 15%. Sebab, pengerjaan fisik proyek tol ini tidak menunggu pembebasan lahan tuntas seluruhnya. “Titik lahan yang sudah dibebaskan, bisa dimulai lebih dulu pekerjaan fisiknya,” katanya.
Pihaknya sudah mulai mengerjakan fisik land clearing, crossing jalan kabupaten, crossing jalan provinsi maupun nasional. Termasuk, pembangunan jembatan crossing Kereta Api (KA) di Leces, tepatnya Desa Jorongan-Clarak.
“Pekerjaan sudah mencapai 15 persen. Saat ini juga sudah mulai pembuatan untuk pilar jembatan dan fisik lainnya,” paparnya.
Menurut Agus, pihaknya sudah memberikan harga yang lumayan tinggi dan disesuaikan dengan harga tanah di lapangan. Per meternya, pihaknya memberikan harga paling rendah mulai dari Rp 260.000 dan paling mahal dengan harga Rp 580.000 per m2.
Untuk sesi satu, nantinya akan melewati Grati – Nguling sepanjang 8 km. Sesi dua, perbatasan Nguling Pasuruan – Sumberasih Probolinggo sepanjang 6 Km, dan Sumberasih – Leces sepanjang 17,30 km.
Tol ini diperkirakan membutuhkan lahan sekitar 271 hektare dan atau sekitar 3.000 bidang. Nantinya, akan ada tiga simpang susun yakni Tongas, Probolinggo Barat dan Leces. [wap]

Tags: