Tol Surabaya-Kertosono Mencekik

Bambang Irawan

Bambang Irawan

Mahalnya tarif jalan tol Surabaya-Kertosono yang mencapai Rp85 ribu disesalkan oleh Anggota Komisi D DPRD Jatim, Bambang Irawan. Dianggapnya tarif tersebut sangat mencekik masyarakat. Padahal, pemenuhan jalan tol sebenarnya kewajiban pemerintah, agar masyarakat mendapatkan akses yang lebih cepat sehingga menekan pengeluaran.
“Bukan sebaliknya, justru pemerintah memanfaatkan jembatan tol dengan memberlakukan tarif tol yang sangat tinggi. Sesungguhnya masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan kemudahan mendapatkan akses jalan. Bukan sebaliknya memanfaatkanjalan tol untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya,”tegas politisi Partai Hanura ini.
Karenanya, Bambang meminta pemerintah meninjau kembali tariff tol tersebut. Pasalnya, dasar dibangunnya jalan tol diantaranya menekan pengeluaran yang selama ini dikeluarkan oleh masyarakat. Diantaranya bisa mengirit BBM dan tenaga melalui waktu tempuh yang sebelumnya Surabaya-Kertosono sampai 4 jam, kini hanya satu jam.
“Disisi lain yang terpenting bagi para petani yang ingin menjual hasil pertanian ke kota besar hanrganya bisa ditekan, karena ongkos transportasinya juga cukup murah dengan menggunakan akses jalan tol. Dan karenanya masyarakat merasa diuntungkan,”lanjutnya.
Apalagi alasan dibangunnya akses jalan tol adalah untuk menekan waktu tempuh dan BBM. Tentunya pemerintah harus berdasar dari itu dan jangan seenaknya menentukan tariff tol yang justru hal ini sulit dipenuhi oleh masyarakat. ”bahkan saya melihat tariff tol tersebut termahal di Indonesia,”paparnya. [cty]

Rate this article!
Tags: