Tolak Impor Sapi, Realisasikan Target Produksi

Pemkab Bondowoso juga rutin menggelar kontes sapi dengan tujuan untuk memberikan semangat bagi peternak agar meningkatkan produksi daging

Pemkab Bondowoso juga rutin menggelar kontes sapi dengan tujuan untuk memberikan semangat bagi peternak agar meningkatkan produksi daging

Bondowoso, Bhirawa
Komitmen Pemprov Jatim dan kabupaten/kota untuk menolak daging impor masih sangat tinggi, termasuk Bondowoso tetap optimistis bisa memenuhi kebutuhan daging nasional dengan cara mengandalkan peternak.
Bupati Bondowoso Amin Said Husni percaya di wilayahnya masih menjadi ‘surga’ bagi para peternak. Sebagai salah satu kabupaten agraris yang memiliki luas wilayah 1.560,10 km2 terbagi menjadi 23 kecamatan, 10 kelurahan, 209 desa, 1.243 dusun, 1.219 RW dan 4.884 RT. Rakyat Bondowoso mengandalkan sumber pendapatannya dari sektor pertanian dan peternakan menjadi yang menjadi andalan untuk peningkatan ekonomi.
“Kami menyatakan dengan tegas menolak impor sapi, karena saat ini Bondowoso memiliki stok sapi yang cukup, jika impor dilakukan maka yang akan menjadi korban adalah peternak,” kata Amin Said saat ditemui di pendopo, Rabu (19/8).
Hal ini sesuai dengan prioritas pembangunan yang menjadi kebijakan bupati yang memadukan kekuatan industri, pertanian dan jasa-jasa. Potensi yang dapat dikembangkan secara optimal, di antaranya pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, perkebunan, kehutanan,) perdagangan dan jasa keuangan, industri pengolahan, wisata dengan membangun pusat-pusat kawasan strategis.
Penempatan peternakan pada peringkat kedua setelah pertanian ini berbagai kebijakan dilakukan diantaranya dengan peningkatan kualitas Sumber daya Manusia (SDM) pada para tenaga kesehatan ternak serta memperbanyak penyuluhan pada peternak agar terjadi peningkatan kualitas pada ternaknya sehingga diharapkan akan meningkatkan penghasilan peternak.
Kepala Dinas peternakan  Bondowoso, Ir Dwi Wardhana, MM mengungkapkan Pencapaian peningkatan produksi hasil peternakan, produksi daging dari target 4.389.679 kg tercapai  3.393.676 kg. Peningkatan produksi telur dari target 315.630 kg tercapai 1.482.238 kg. Peningkatan populasi ternak besar dari target 111.742 ekor tercapai 142.833 ekor.
Peningkatan populasi ternak kecil tercapai 58.200 ekor dari target 141.586 ekor. Peningkatan populasi ternak unggas tercapai 774.199 ekor dari target 1.038.932 ekor dan kelahiran hasil IB dari target 38.994 ekor tercapai 40.329 ekor. Jumlah kesakitan ternak mengalami penurunan yaitu terealisasi sebanyak 38.529 ekor dari target sebanyak 72.767 ekor.
Khusus untuk sapi inseminasi buatan (IB) menurut Dwi Wardhana, pihaknya yang sudah mendidik dan mengangkat para tenaga IB yang ditempatkan pada masing masing kecamatan, juga dilakukan kompetisi dalam rangka membentuk persaingan yang sehat bagi para tenaga IB juga bagi para peternak agar menunjukkan kualitasnya.
“Untuk member semangat peternak, lomba kontes ternak ini kita lakukan setiap tahun yang merupakan piala Bupati, dari sini para peternak dan para tenaga IB bersaing meningkatkan kualitas sapi ternaknya”, ungkap Dwi Wardhana.
Untuk  mendukung kebijakan Bupati yang memprioritaskan peternakan dalam pembangunan ekonomi masyarakat Bondowoso, ia berjanji akan mendukung kebijakan tersebut dengan berbagai upaya konkrit. Diantaranya dengan terus berkoordinasi dengan pemerintah Propinsi dan pemerintah Pusat agar sinergi program dapat berjalan dengan baik.
Bahkan untuk mempertahankan Bondowoso sebagai salah satu penyuplai daging di Jatim, pihaknya juga akan terus menerus meningkatkan pembinaan pada para peternak dengan menggunakan para tenaga yang sudah ada di masing-masing kecamatan sehingga pencegahan berbagai kendala dilapangan dapat dilakukan secara dini.
“Kita juga melakukan proteksi masuknya ternak dari luar yang terkadang membawa penyakit dan tentunya juga memantau kesehatan ternak dari para peternak di Bondowoso melalui Puskeswan yang sudah ada”, katanya. [har]

Tags: