Tomas Talkandang Situbondo Desak PKL Ditertibkan

Sejumlah siswa SMKN II Situbondo harus berhati-hati saat menyeberang jalan usai pulang sekolah kemarin. [sawawi/bhirawa].

Sejumlah siswa SMKN II Situbondo harus berhati-hati saat menyeberang jalan usai pulang sekolah kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Tuntasnya pembangunan gedung baru SMKN 2 Situbondo, yang beralamat di jalan raya Desa Talkandang, Kecamatan Kota, ternyata masih menyisakan masalah yakni berdirinya empat bangunan PKL (pedagang kaki lima) yang tidak segera dipugar. Pasalnya, keberadaan empat stand PKL tersebut menutupi sebagian arus lalu lintas keluar masuk siswa yang akan melakukan kegiatan belajar di SMKN 2 Situbondo.
Tokoh masyarakat (tomas), Desa Talkandang, Didik Erfandi, mengatakan, arus keluar masuk siswa SMKN II Situbondo ke sekolah, memang memerlukan kebebasan dalam berkendaraan. Untuk itu, kata Didik, ia merasa prihatin atas polemik 4 gedung PKL tersebut yang mengganjal kelancaran jalan siswa setempat. “Kasihan kepada anak anak sekolah, saya prihatin. Meskipun dipintu masuk itu tidak pernah menimbulkan kecelakaan, tetapi kerap kali menimbulkan kesemrawutan antar siswa,” tegas Didik.
Pria paro baya itu menambahkan, soal keberadaan PKL itu dirinya memang tidak memiliki hak untuk ikut membahas, tetapi karena ia peduli bagi keselamatan dan kelancaran arus keluar masuk siswa, maka Didik tetap membela para siswa untuk mendapatkan hak haknya. “Faktanya, anak anak yang mau keluar masuk sekolah itu agak berebutan. Itu fakta,” terangnya seraya mengakui dirinya tidak tahu alotnya pembahasan pembongkaran bangunan 4 PKL itu dipicu oleh pihak dari mana.
Didik menginginkan, jejeran 4 bangunan PKL itu untuk segera dibongkar, demi kenyamanan ratusan siswa SMKN II Situbondo. Didik juga tidak tahu siap siapa saja yang mengelola 4 bangunan PKL tersebut karena secara pribadi belum mengenali. “Saya tidak kenal. Ya kalau ditanya apa aspirasinya, saya mau di depan sekolah ini bersih dari PKL. Atau dipindah ketempat yang layak untuk ditempati lagi oleh 4 pengelola PKL tersebut,” ungkap Didik.
Maunya kan nanti mau dibuat gapura sehingga akan lebih melancarkan arus keluar masuk sisw SMKN 2 Situbondo. Kita bebas berkendara, sehingga tidak membuat kres saat dari RT 1 rw 2, Lingkungan Talkandang Timur.
Di sisi lain, PLT Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Situbondo, Taufik Hidayat, mengatakan, persoalan usulan pembongkaran 4 bangunan PKL yang ada di depan SMKN II Situbondo akan segera dikoordinasikan dengan bawahannya.
“Nanti saya cek dulu ya persoalan yang disampaikan warga dan tokoh masyarakat Desa Talkandang tersebut. Apakah itu masuk kewenangan instansi DPU Bina Marga dan Pengairan atau DPU Cipta Karya dan Tata Ruang,” ucap pria yang menjadi dilantik menjadi Kepala BPBD Situbondo itu.
Mantan Staf Ahli Bupati itu menambahkan, setahu dirinya rekom pembongkaran 4 bangunan PKL dari meja Bupati belum turun ke Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Situbondo. Kata Taufik, jika menilik lokasi bangunan tersebut, urai mantan Kadis Perindustrian dan Perdagangan itu, maka 4 PKL yang berada di depan SMKN II Situbondo masuk ke Bidang Pengairan. “Saya sudah dilantik Bupati sebagai Kepala BPMP Situbondo. Maka untuk kepastian penanganan masalah itu lebih baik menunggu Gatot (Sekretaris Dinas PU Bina Marga dan Pengairan) saja,” pungkas Taufik Hidayat. [awi]

Tags: