Total Korban Meninggal KM Arim Jaya 21 Orang

Polda Jatim, Bhirawa
Proses evakuasi korban tenggelamnya Kapal Motor (KM) Arim Jaya terus dikebut. Terbaru, tim gabungan kembali menemukan satu korban KM Arim Jaya yang tenggelam di Perairan Sumenep, Madura.
Korban ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB dalam kondisi tak bernyawa. Hingga saat ini, total korban mencapai 21 orang. Sebelumnya, kapal berpenumpang 60 orang ini hendak menyeberang dari Gowa-Gowa ke Dungkek, Sumenep. Namun di tengah perjalanan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, kapal mengalami musibah.
“Pagi ini (kemarin), Kamis (20/6) sekitar pukul 06.30 WIB telah ditemukan lagi satu jenazah,” kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera di Surabaya, Kamis (20/6).
Barung menjelaskan, korban yang ditemukan tersebut bernama M Rizal dan masih berusia 8 tahun. Saat ini pihaknya tengah melakukan proses evakuasi untuk membawa korban ke RSUD Sumenep. Sementara itu, sambung Barung, kini tinggal satu korban hilang yang masih belum ditemukan.
“Saat ini masih dalam proses evakuasi ke RSUD Sumenep. Korban atas nama M Rizal, laki-laki, umur 8 tahun,” pungkas Barung. Sebelumnya, tenggelamnya Kapal Motor (KM) Arim Jaya di perairan Giliyang, Sumenep, Madura pada Senin (17/6) dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jatim, Fattah Jasin,bahwa KM Arim Jaya tidak ada perizinan dalam berlayar.
Sebab, Fattah menjelaskan, boleh atau tidaknya kapal tersebut berlayar, harus ada perizinan dari Kementerian Perhubungan, dibawa naungan KSOP (Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan) Kalianget.
“Pelabuhannya ilegal, dan izin berlayarnya saja sudah tidak ada. Kapal yang digunakan juga bukan KLP (Kapal Laut Penumpang), melainkan itu kapal ikan,” kata Fattah Jasin kepada Bhirawa, Rabu (19/6).
Selain itu, Fattah mengaku, kapal ikan merupakan Kapal 3 GT (Gross Tonage atau Tonase Kotor). Dimana daya tampung kapal tersebut memang bukan diperuntukkan untuk mengangkut penumpang, melainkan kapal barang.
“Kapal 3 GT minimal daya tampungnya hanya 10 pernumpang. Namun (KM Arim Jaya) dibuat mengangkut 60 orang atau overload, sehingga mengakibatkan oleng dan terjadi kecelakaan,” tegasnya.
Dishub Provinsi Jatim, sambung Fattah, tetap melakukan penanganan terkait laka KM Arim Jaya. Nmun, untuk penanganan evakuasi, Fattah mengaku hal itu merupakan protap dari Basarnas, BPBD, Dinsos, dan Dinkes yang terdepan. Bahkan dalam mencari para korban, Basarnas sudah memetakan zona-zona untuk proses evakuasi.
“Kami tetap membantu segala proses yang dibutuhkan. Untuk evakuasinya itu rana Basarnas dan BPBD Provinsi, Kabupaten/Kota. Sedangkan penanganan orangnya itu dari Dinkes, dan langsung dirujuk di Puskesmas Dungkek, Sumenep dan kemudian dibawa ke RSUD,” pungkasnya. [bed]

Tags: