Totok Mardi Setiyanto, Pemilik Kumis Paling Tebal di Situbondo

Totok Mardi Setiyanto saat menjalani aktifitas kesehariannya membuka warung makan di depan Kantor DPRD Situbondo. [sawawi]

Pensiun Jadi Sopir Pemkab, Buka Warteg dengan Nama Warung Pak Songot
Kab Situbondo, Bhirawa
Pensiun menjadi seorang tenaga honorer Pemkab Situbondo, tak membuat Totok Mardi Setiyanto kendor atau pun patah semangat dalam menatap kerasnya kehidupan. Justru sebaliknya, Totok Songot-panggilan akrabnya, kian bergairah meniti hidup di atas usia 60 tahun. Lelaki dengan ciri khas berkumis tebal dan panjang itu, bersama isterinya Sumini, kini terus mengelola usahanya yang lama dirintis yakni membuka warung tegal (warteg) di depan Kantor DPRD Situbondo di Jalan Kenangan Nomor 1 Situbondo. Seperti apa keunikan Totok Songot ?
Selain banyak memiliki sisi keunikan dalam kehidupan pada diri Totok Songot, pria yang puluhan tahun menjadi sopir Pemkab Situbondo itu juga dikenal sebagai seorang pekerja keras. Tak pelak, anak putri semata wayangnya hasil pernikahan dengan Sumini-bernama Dian Sulistiyaningsih-kini mampu menyandang gelar sarjana S1 dari salah satu kampus di Situbondo.
Setiap usai sholat subuh, Totok Songot bersama istrinya selalu rutin berbelanja kebutuhan sayur mayur dan lauk pauk untuk pajangan menu warteg-nya di Pasar Senggol Kelurahan Ardirejo Kecamatan Panji Situbondo. Untuk sampai ke Pasar, terkadang Totok Songot naik becak dan sesekali naik sepeda motor kesayangannya.
Totok Songot tak pernah bosan untuk membuat menu masakan untuk para pelanggannya, mulai sayur asem, pecel, rawon dan aneka masakan ikan laut ia siapkan. “Alhamdulillah mas, setiap hari pelanggan saya terus meningkat,” aku Totok Songot saat ditemui diwarung khasnya, Sabtu (30/6).
Soal kumis tebal dan panjangnya yang ia pelihara merupakan suatu anugerah sekaligus kebanggaan bagi diri Totok Songot. Dengan ikon kumis tebal dan panjang itu malah banyak sisi positif yang dialami Totok Songot selama menjadi tenaga honorer di Pemkab Situbondo hingga memasuki purnatugas saat ini.
Totok Songot mengaku dengan trandmake kumis tebal dan panjang itu embuat banyak pelanggan warungnya yang mengajak untuk berselfie. “Sedikit banyak dengan kumis tebal dan panjang ini, saya dikenal orang. Makanya dengan kumis tebal dan panjang ini saya memberi nama warung dengan panggilan Warung P Songot (kumis),” ucap Totok Songot.
Tak hanya itu saja yang membanggakan dari kumis tebal dan panjang milik Totok Songot, sosok Kasat Lantas Situbondo AKP Himawan Setiawan juga ikut kesemsem dengan pemilik kumis paling tebal se-Situbondo itu. sejak pertama kali ketemu dengan Totok Songot, Kasat Lantas Himawan mengajaknya untuk mengikuti sebuah kontes kumis di Kota Malang belum lama ini.
Meski belum jelas meraih juara atau tidak, ajakan Kasat Lantas tersebut merupakan suatu kebahagaiaan tersendiri dimata Totok Songot yang hanya seorang mantan honorer. “Kenangan bersama Kasat Lantas (Himawan Setiawan) itu yang sulit saya lupakan,” kenang Totok Songot.
Terlepas dari kelebihan itu semua, ternyata ada hal yang ganjil dirasakan Totok Songot sejak memelihara kumis tebalnya. Tiap hari, akunya, ia harus telaten dan displin merawat kumisnya agar tetap tampil subur hitam tebal dan panjang. Totok Songot juga mengakui, kakaknya ternyata juga memiliki hobi yang sama yakni memelihara kumis tebal meski tidak setebal dan sepanjang kumis milik Totok Songot. “Kumis kakak saya juga tebal mas. Tapi masih kalah tebal dan panjang dibanding kumis saya,” papar Totok Songot.
Sementara itu Sumini, isteri-Totok Songot-tidak merasa risih memiliki suami dengan dandanan minor berkumis tebal dan panjang di Situbondo. Kata Sumini, dengan penampilan seperti itu justeru banyak orang yang datang untuk mencicipi menu masakan yang djualnya di Warung Pak Songot Situbondo.
Dengan nama Pak Songot ini, lanjut Sumini, justeru akan memudahkan orang jauh yang hendak membeli makanan di warungnya. “Sudah sangat dikenal sekali Warung P Songot ini. Makanya di depan warung saya pasangi banner seperti itu, agar para pengendara yang melintas di depan bisa mudah menghafalnya,” tukas Sumini.
Dahulu semasa wartegnya masih belum bernama Pak Songot, sambung Sumini, tidak seramai saat ini setelah berganti nama baru. Ternyata, ulas Sumini lagi, dengan nama Warung Pak Songot mempengaruhi animo pembeli makanan untuk datang ke pangkalan miliknya yang berbatasan dengan stadion Gelora Abdurahman Saleh Situbondo tersebut.
Banyak hal lain yang dinilai lebih bermanfaat, setahu Sumini, dengan penggantian Warung Pak Songot tersebut. “Ya saya sukuri mas, lambat laun Warung P Songot menjadi ramai. Yang saya sukai lagi, warung disini sudah lama menjadi jujugan para wartawan saat memenuhi menu makan usai meliput berita,” urai Sumini. [sawawi]

Tags: