TP PKK Kota Probolinggo Peroleh Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah dalam sosialisasi wawasan kebangsaan.

Kota Probolingggo, Bhirawa
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kepada pengurus TP PKK Kota Probolinggo, Bakesbangpol setempat menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan. Kali ini mengambil tema; “Penguatan Nilai-nilai Kebangsaan untuk Membendung Dampak Era Globalisasi” .
“Melalui wawasan kebangsaan, dapat mengintegrasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 sehingga memperkuat semangat nasionalisme khususnya bagi pengurus PKK. Sosialisasi seperti ini sudah kami selenggarakan juga untuk pelajar, organisasi dan elemen masyarakat lainnya,” ujar Kepala Bakesbangpol Teguh Bagus Sujarwanto dalam laporannya.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Rabu 30/10 menuturkan, TP PKK adalah mitra kerja pemerintah daerah dan organisasi kemasyarakatan. Organisasi ini berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-masing jenjang demi terlaksananya program PKK untuk mendukung program-program pemerintah.
Laju modernisasi dan perkembangan teknologi informasi yang semakin kompleks. Hal itu, secara tidak langsung telah memberikan dampak lunturnya nilai nasional seperti gotong royong, sopan santun, tenggang rasa dan toleransi. Kondisi tersebut menggeser pola pikir dan pola tindak masyarakat yang saat ini lebih menyukai budaya asing. Seperti individualisme, hedonisme, liberalisme hingga marak penyalahgunaan dan peredaran narkoba, katanya.
“Inilah tantangan kita. Kita harus bersama-sama untuk menyelamatkan generasi muda. Wawasan kebangsaan yang dimiliki ini bukan hanya menjadi pemahaman saja tetapi ada wujud aksi nyata bahwasanya dalam PKK juga melakukan sesuatu yang berdampak manfaatnya,” sambung wali kota.
Menurut Habib Hadi, PKK sebagai garda terdepan untuk ikut membendung dampak era globalisasi dengan tetap menanamkan nilai-nilai kebangsaan sebagai warisan pendahulu yang wajib dipertahankan. “Jangan sampai nilai-nilai tersebut luntur karena tergerus arus globalisasi yang semakin tidak terkendali. Khususnya kepada generasi muda sebagai kepemimpinan bangsa di masa yang akan datang,” harapnya.
Ketua TP PKK Kota Probolinggo Aminah Zainal Abidin, bersama pengurus mulai dari tingkat kota hingga kelurahan akan selalu berupaya menyebarkan virus nasionalisme baik dalam kegiatan formal maupun non formal untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
“Kita juga harus mampu memperkuat jati diri bangsa. Sehingga generasi kita tidak mudah terbawa oleh arus globalisasi yang tentunya tidak semuanya memberi dampak positif. Kita harus bisa memutar otak agar PKK bisa menjadi sesuai yang diharapkan pemerintah dan masyarakat,” kata perempuan kelahiran 27 Juli 1983 lalu itu, saat memotivasi pengurus PKK.
Pembukaan sosialisasi itu juga dihadiri Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo. Narasumber yang mengisi sosialisasi wawasan kebangsaan ada Kasat Binmas Polres Probolinggo Kota Iptu Retno Utami dan Dosen Universitas Negeri Malang Dr Ummi Dayati.
Tim Penggerak PKK tidak boleh hanya menjadi organisasi yang hanya sekadar “ada”. PKK diwajibkan mempunyai program nyata yang betul-betul dirasakan masyarakat. Bahkan, Wali Kota Habib Hadi berencana memanggil empat kelompok kerja (pokja) dan pengurus inti TP PKK Kota Probolinggo dalam waktu dekat. Kabar ini pun bikin kaget ibu-ibu pengurus PKK yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Habib Hadi mengaku, sengaja tidak menyampaikan ini kepada istrinya, Ketua TP PKK Aminah Zainal Abidin saat sedang perjalanan ke lokasi sosialisasi. “Saya mau melihat masing-masing pokja ini bagaimana programnya. Apa yang sudah dilakukan, apa kendalanya, dan rencana di tahun 2020 apa? Sehingga, ke depan PKK sesuai apa yang diharapkan dalam menjawab tantangan dan realita yang ada,” terangnya.
Jangan sampai PKK hanya begini saja. Harus semangat. Karena di tangan PKK ada ibu-ibu hebat. Perempuan pilihan yang menjadi penggerak di PKK. Oleh karena itu saya harus melihat dan kami bisa menyupport PKK lebih baik lagi, imbuh mantan anggota DPR RI ini.
Tantangan dari masing-masing pokja harus tertangani agar ke depan bisa melaksanakan banyak hal yang bermanfaat. Kata wali kota, progres yang dilakukan pokja harus betul-betul menjadi harapan karena tantangan yang dihadapi di tengah perkembangan zaman begitu luar biasa.
Bukan hanya PKK di tingkat kota saja, pengurus di kecamatan dan kelurahan pun harus aktif dalam mengemban tugas dan fungsi. “Siapkan paparannya karena akan saya undang. Setelah pokjanya nanti giliran pengurus inti. Saya tidak mau keberadaan PKK pokoke “ada”. Saya ingin muncul dan berkembang sesuai harapan masyarakat Kota Probolinggo. Itu yang juga jadi harapan saya,” ujar bapak tiga orang anak ini.
PKK sebagai mitra pemerintah daerah dapat bersandingan mewujudkan visi Kota Probolinggo 2019-2024. Yakni, membangun bersama rakyat untuk Kota Probolinggo yang lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman dan berkelanjutan, tambahnya.(Wap)

Tags: