TPID Didesak Buat Kebijakan Terikat Antar Daerah

Suasana Rapat Kordinasi Pemkot Batu dalam penanganan inflansi daerah bersama instansi terkait di EL-Hotel Kartika Wijaya Batu, Selasa (3/12).

(Jelang Natal dan Tahun Baru Inflasi Terus Mengancam)

Kota Batu, Bhirawa
Menjelang masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) membuat inflasi terus mengancam Kota Batu. Hal ini memunculkan desakan pembuatan kebijakan terikat antar Daerah di Malang Raya. Desakan ini diterima Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Batu saat menggelar Rapat Kordinasi Daerah (Rakorda) bersama instansi terkait di EL-Hotel Kartika Wijaya Batu, Selasa (3/12).
Rakor pengendalian inflansi kemarin dipimpin Wakil Wali Kota Batu, Ir. H. Punjul Santoso. Selain diikuti Organisasi Peringkat Daerah (OPD) terkait, rakorda juga diikuti oleh perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Kepolisian, Kadin, Kades/ Lurah se-Kota Batu, BPS, dan sejumlah organisasi kemasyaratan lainnya. Adapun wacana pembuatan kebijakan terikat semua Daerah di Malang Raya muncul dari perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Azka Subhan.
Dikatakan Azka bahwa munculnya kenaikan harga terutama komoditas kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, dll diakibatkan adanya kekurangan barang di kawasan tersebut. Untuk itu keadaan akan membaik ketika ketiga Daerah di Malang Raya ini membuat kebijakan terikat.
“Artinya, kebijakan tersebut mengatur kerja sama antar ketiga Daerah ini dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Jika Kota Batu sedang kekurangan beras dan Kabupaten Malang sedang panen beras, maka Kota Batu bisa minta dikirim beras dari Kabupaten Malang,” jelas Azka, Selasa (3/12).
Masukan senada juga disampaikan perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Batu, Sudarno. Secara tegas Sudarmo meminta Pemkot untuk tidak membicarakan masalah kesejahteraan tanpa diikuti langkah kongkrit. Dan seharusnya agenda Pemkot tentang giat peningkatan kesejahteraan tersebut sudah bisa diketahui warga jauh hari sebelum hari pelaksanaan.
“Harus ada kebijakan daerah (Kota Batu) yang juga saling terikat dengan daerah lain dalam pemenuhan kebutuhan pokok,” ujar Sudarno. Dan yang paling mudah hal itu dilakukan antar daerah terdekat dalam hal ini wilayah Malang Raya.
Dalam pantauan BI Malang ada beberapa bahan pangan di Kota Batu yang perlu mendapatkan perhatian serius Pemkot setempat. Hal ini dikarenakan bahan kebutuhan tersebut telah mengalami kenaikan harga lebih dari 9 persen pada bulan November kemarin. Bahan tersebut antara lain, daging ayam, bawang merah, tomat, dan buncis. “Saat ini inflansi di Kota Batu masih dalam batas terkendali. Namun, jika kenaikan harga barang-barang diatas dibiarkan maka berpotensi mengakibatkan inflasi Kota Batu menjadi tinggi,” jelas Azka.[nas]

Tags: