TPID Jamin Tak Ada Gejolak Harga Jelang Ramadan

Rapat pleno antisipasi gejolak harga jelang Ramadan di Marriot Hotel Surabaya, Rabu (11/5/) lalu.

Rapat pleno antisipasi gejolak harga jelang Ramadan di Marriot Hotel Surabaya, Rabu (11/5/) lalu.

Surabaya, Bhirawa
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jatim memastikan pasokan kebutuhan pokok saat bulan Ramadan dan Lebaran nanti aman, dan tidak akan ada gejolak harga. Stok bahan pokok saat ini seperti beras, gula, minyak goreng, serta daging sapi dan ayam masih mencukupi untuk dua bulan ke depan.
Demikian terang Wakil Ketua TPID Jatim, Syarifuddin Bassara di High Level Meeting TPID Jatim bersama jajaran instansi terkait di Marriot Hotel Surabaya, Rabu (11/5/) lalu.
“High Level Meeting TPID Jatim memastikan kesiapan pasokan komoditas pangan strategis dan energi (BBM & LPG), serta siapkan berbagai strategi jitu dalam antisipasi lonjakan harga menjelang Ramadhan dan Lebaran tahun ini,” terangnya.
Dalam rapat ini menghasilkan 6 Paket Kebijakan TPID Jatim yaitu penguatan koordinasi antisipasi gejolak harga, kesiapan pasokan komoditas strategis, kesiapan infrastruktur dan antisipasi kemacetan untuk kelancaran distribusi, operasi pasar bantuan ongkos angkut, program angkutan mudik balik gratis, dan ekspektasi masyarakat terkendali.
Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh TPID Jatim melalui sinergi kebijakan dengan instansi terkait, antara lain pelaksanaan operasi pasar bantuan ongkos angkut, akan dilaksanakan mulai tanggal 1 -30 Juni.
Operasi Pasar ini dilakukan untuk 4 Komoditas pangan strategis yaitu beras, gula pasir, tepung terigu dan minyak goreng. Dalam hal ini, TPID Jatim melalui Disperindag Jatim dan Bulog Divre Jatim akan melakukan Operasi Pasar Bantuan Ongkos Angkut secara serempak di 78 pasar di 38 Kab/Kota.
Selain itu, TPID Jatim melalui Pertamina telah mempersiapkan berbagai upaya guna mengantisipasi peningkatan konsumsi  BBM dan LPG menjelang Ramadhan dan Lebaran di wilayah Jatim, yaitu melalui penambahan pasokan semua BBM jenis premium (sebanyak 20% dari normal harian) dan LPG (3 kg bulan sekitar 7,5% dan Non PSO sekitar 6,5% dari normal harian) guna memastikan kecukupan pasokan; serta penyediaan SPBU Kantong guna memastikan kelancaran distribusi BBM dan LPG di beberapa titik rawan kemacetan.
“Berbagai kegiatan TPID Jatim untuk mengurangi tekanan risiko inflasi yang secara historis cenderung mengalami peningkatan menjelang Ramadan dan Lebaran, terutama untuk beberapa komoditas pokok dan tarif angkutan,” kata , Syarifuddin Bassara. [ma]

Tags: