TPID Kota Malang Pantau Stabilitas Harga Sembilan Bahan Pokok

Wali Kota Malang Sutiaji saat memimpin sidak TPID Rabu 8/5 kemarin

Kota Malang, Bhirawa
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan pemantauan di sejumlah titik untuk melihat ketersediaan dan stabilitas harga sembilan bahan pokok (Sembako) Rabu (8/5) kemarin
Titik-titik yang dipantau TPID yakni Pasar Klojen, Pasar Bunul, sejumlah distributor beras, Gudang Bulog, dan Terminal Pertamina Malang.
Walikota Malang Sutiaji, memimpin langsung pantauan tersebut dengan  didampingi sejumlah instansi mulai dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, kepolisian, dan TNI.
Sutiaji menyebut  hasil pantauan yang dilakukan mayoritas stok kebutuhan pokok masyarakat terpantau aman, harganya pun stabil.Termasuk  10 komoditi yang berpotensi menimbulkan inflasi mayoritas harganya stabil. Mulai dari telur ayam, daging sapi, bawang merah, beras, dan gula.
Hanya saja, sejumkah komoditi juga diketahui mengalami kenaikan harga lantaran tingginya permintaan masyarakat di Bulan Ramadan ini. Diantaranya harga bawang putih, daging ayam, ikan laut, serta sayur-sayuran seperti tomat.
“Untuk daging ayam di pasar harganya naik sekitar Rp 2 ribu per kilogram. Itu disebabkan permintaan masyarakat naik, begitu juga dengan tomat yang harganya naik dari Rp 8 ribu menjadi Rp 12 ribu per kilogram,” tutur Sutiaji.
Untuk harga bawang putih, beberapa waktu yang lalu sempat dibanderol dengan harga mencapai Rp 60 ribu lebih per kilogram. Namun kini harganya berangsur turun menjadi sekitar Rp 40 ribu per kilogram.
Dengan adanya stabilitas harga dan stok tersebut, TPID meminta masyarakat untuk tidak panik, sehingga melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying. “Karena pembelian yang berlebihan justru akan membuat terjadinya fluktuasi harga,”tukasnya.
Sementara itu Pertamina memastikan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) selama Ramadan hingga lebaran di wilayah Malang Raya dan sekitarnya aman. Saat ini, stok BBM di Terminal Pertamina Malang sebanyak 7.000 kilo liter/KL. Sementara kebutuhan BBM per hari sebanyak 2.100 KL.
Rahmatullah Adi Cahya Nugraha
Pjs. Operation Head Terminal BBM Malang,  mengatakan, stok BBM sebanyak 7.000 KL tersebut diestimasikan ketahanan stok 3 hingga 4 hari ke depan. Stok BBM tersebut meliputi Preimum, Pertamax, Pertalite, Dex, Dexlite, dan Bio Solar. “Setiap hari kita mendapatkan kiriman 2.300 KL dari Surabaya. SPBU kita suplai terus setiap hari, jangan sampai di SPBU ada kekosongan BBM,” kata Adi
Kenaikan konsumsi BBM, kata dia terjadi pada  jenis gasoline akan meningkat mulai H-15 hingga H+15 lebaran, dimana puncaknya terjadi pada H-1 lebaran mendatang. Untuk mengantisipasi puncak konsumsi BBM, satgas Terminal BBM Malang beroperasi setiap hari guna memastikan keamanan stok di setiap SPBU. “Stok kita amankan, koordinasi dengan stake holder terkait untuk kelancaran suplai,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Supervisor Receiving Storage and Distribution Terminal BBM Malang ini.
Ia menjelaskan, pada lebaran tahun ini, diprediksi penjualan BBM jenis gasoline mengalami peningkatan sebesar 11 persen. Sebab, akan banyak kendaraan pribadi yang membutuhkan BBM lebih banyak untuk kepentingan arus mudik dan arus balik. “Sementara untuk BBM jenis gasoil diprediksi menurun 17 persen, sebab BBM jenis ini banyak digunakan kendaraan besar seperti truk. Sedangkan saat lebaran, kendaraan besar dilarang beroperasi,” tandasnya. [mut]

Tags: