TPID Redam Harga Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran

Jember, Bhirawa
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dipaksa untuk bekerja keras dalam meredam harga kebutuhan pokok menjelang lebaran. Jika tidak maka inflasi di Jember bisa meroket dan harga bisa tidak terkendali. “Selama Mei ini, Jember mengalami inflasi sebesar 0,36 persen,” ucap Kepala Seksi Statistik dan Distribusi BPS Jember Candra Birawa dalam rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) yang digelar di kantor BPS Jember kemarin.
Hal ini sesuai dengan IHK di Jember senilai 124,78 persen menjadi 125,23 persen. Nilai ini lebih rendah dibandingkan tingkat Jawa Timur 0,48 persen dan nasional 0,39 persen. Berdasarkan data dari BPS kemarin, untuk pengeluaran tertinggi di bahan makanan sebesar 0,93 persen.
Hal ini tidak lepas dari peningkatan kebutuhan makanan menjelang ramadan kemarin. Hampir semuanya karena peningkatan bahan makanan yang dibutuhkan oleh masyarakat. “Telur Ayam ras, daging ayam, tomat, sayur, bawang putih, kacang panjang, pingdang asin, dan wortel,” jelasnya.
Selain itu, BPS mengatakan jika lagi-lagi kenaikan tarif dasar listrik yang dilakukan oleh Pemerintah menjadi faktor utama terjadinya inflasi. Ini diakui menjadi kenaikan terakhir yang dilakukan oleh pemerintah. “Dengan kenaikan ini, maka subsidi untuk pelanggan listrik 900 VA sudah dicabut,” tegas Candra. Dampak ini menyumbang hingga 0,6 persen dari inflasi di Jember.
Sementara itu, Lukman Hakim, Sekretaris TPID Kabupaten Jember mengakui jika untuk tahun 2017, maka bulan-bulan ini menjadi tekanan terbesar bagi pihaknya untuk mengendalikan inflasi di Jember. “Bukan hanya karena rutinistas puasa dan lebaran, namun ditambah dengan kenaikan tarif listrik oleh pemerintah pusat,” tegasnya. [efi]

Tags: