TPQ Masjid At Taqwa Gelar ‘Taklim Kids’

Ratusan anak-anak TPQ Masjid At Taqwa sedang mengikuti Taklim Kids.

Sidoarjo, Bhirawa
Ratusan anak-anak yang tergabung dalam Taman Pendidikan Quran (TPQ) Masjid At Taqwa Kecamatan Taman, Sidoarjo, Jatim mengikuti kegiatan ‘Taklim Kids’.
Kegiatan yang dilaksanakan Selasa (15/5) sore bertemakan ‘Bunda, Kasih Sayangmu Sepanjang Massa’ dengan pemateri kegiatan Achmad Firdaus Assabil.
Saat menyampaikan materinya, Achmad Firdaus menyampaikan kegiatan yang digelarnya dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan ketaqwaan anak menjelang bulan suci Ramadhan.
“Tema yang diambil, ‘Bunda, Kasih Sayangmu Sepanjang Massa’ dalam artian saat ini masih banyak anak-anak yang kurang maksimal dalam membalas kasih sayang orang tuanya,” katanya.
Ia mengemukakan, semua manusia bisa ada di dunia ini karena adanya bunda sebagai orang tua, sehingga bisa lahir anak-anak mereka ke dunia ini. “Contoh, seorang ibu yang mengandung anaknya selama sembilan bulan, bukanlah hal yang mudah karena penuh dengan tantangan dan juga cobaan yang harus dilalui setiap harinya,” jelas Achmad Firdaus Assabil memberikan contoh.
Dirinya mengatakan, setelah sembilan bulan mengandung, seorang ibu juga harus berjuang dan bahkan harus mempertaruhkan nyawa mereka saat proses melahirkan. “Untuk itu, tidak seharusnya seorang anak itu berani kepada orang tua, atau bahkan berani membantah orang tua, terutama kepada bundanya sendiri,” ujarnya.
Khusus untuk menyambut bulan Ramadhan ini, harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, salah satunya dengan membahagiakan orang tua. “Kami berharap, teman-teman yang ada di TPQ setelah melalui kegiatan ini bisa lebih maksimal lagi dalam membahagiakan orang tuanya. Salah satunya dengan patuh dan tidak ‘ngambek’ kepada orang tua,” ucapnya.
Ia juga menambahkan, di sela kegiatan ini juga diwarnai dengan aksi doa bersama yaitu mendoakan KH Soleh Qosim selaku pengasuh Pondok Pesantren Bahauddin Al-Ismailiyah Ngelom Taman Sidoarjo yang telah wafat pada Kamis (10/5/2018). “KH Sholeh Qosim adalah alim ulama dari Sidoarjo yang telah berjuang demi bangsa dan negara dan saat ini telah wafat,”tambahnya. Lanjutnya, jika dulu KH Sholeh Qosim berjuang dengan mengangkat senjata, menggunakan fisik untuk melawan penjajah, maka saat ini bisa berjuang dengan cara lainnya.
“Salah satunya berjuang dengan menggunakan ilmu melalui lomba-lomba dalam rangka menaikkan derajat dan tidak lagi dipandang rendah,” pungkasnya. [ach]

Tags: