TPS Unik Meriahkan Pilkada 2018 Nganjuk

Petugas pemungutan suara di TPS 2 Desa Cerme Kecamatan Pace yang mengenakan pakaian adat Jawa saat melaksanakan tugasnya. [ristika]

Mulai Pakaian Tradisional Hingga Demam Piala Dunia
Nganjuk, Bhirawa
Beragam cara unik dilakukan oleh berbagai pihak untuk menambah antusiasme masyarakat dalam mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 yang serentak diadakan di sejumlah daerah. Bahkan beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) menampilkan ornamen piala dunia sepak bola yang saat ini tengah berlangsung di Rusia. Hal ini tak lain untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi tersebut.
Salah satu caranya dengan menghias Tempat Pemungutan Suara (TPS) seunik dan semenarik mungkin. Bukan hanya menghias TPS, beberapa petugas di sejumlah TPS juga ikut berdandan dengan kostum unik demi menambah meriah Pilkada kali ini.
Momen Piala Dunia 2018 yang saat ini tengah berlangsung ternyata juga memengaruhi nuansa Pilkada 2018. Seperti di TPS 01 Desa Joho Kecamatan Pace dan TPS 03 Desa Ngujung Kecamatan Gopdang yang bertemanakan piala dunia. Seluruh pernak-pernik TPS dan petugas KPPS seluruhnya mengenakan seragam sepakbola tim peserta piala dunia.
Kemudian nuansa adat tradisional nampak di TPS 02 Desa Ngliman Kecamatan Sawahan dan TPS 02 Desa Cerme Kecamatan Pace memilih mengenakan busana adat Jawa. Bahkan seluruh panitia mengenakan beskap (pakaian tradisional Jawa) untuk menyambut para pemilih.
Selain itu ada juga TPS 01 Desa Sanggrahan Kecamatan Gondang yang menyediakan pernak-pernik suvenir berupa alat-alat dapur. TPS ini terbilang sangat unik karena seluruh peralatan dapur terpampang di TPS.
Ketua KPU Kabupaten Nganjuk, Agus Rahman Hakim mengaku mengerahkan segala daya upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Sesuai target Nasional 77,5 %, maka dikatakan Agus Rahman, KPU Kabupaten Nganjuk juga menjadikannya sebagai acuan.
Meskipun itu artinya Pilkada 2018 ini dituntut ada kenaikan partisipasi hampir 15% dibanding Pilkada periode sebelumnya. Dimana untuk Pilkada 2012 silam, partisipasi pemilih di Kabupaten Nganjuk mencapai 63,1%. “Ini perjuangan keras KPU Nganjuk untuk dapat mencapai target partisipasi pemilih diatas 70%,” terang Agus Rahman, Rabu (27/6).
Sementara itu Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim Gogot Cahyo Baskoro mengatakan tingkat partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah Jatim meningkat jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Dari laporan sementara yang masuk kepada kami, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 70 persen atau meningkat dibandingkan dengan periode lima tahun sebelumnya yang hanya 61 persen atau 59 persen pada 2008 yang lalu,” katanya saat melakukan peninjauan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto Jatim.
Ia mengemukakan tingginya tingkat partisipasi jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya itu salah satunya dipengaruhi oleh kesadaran masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. “Termasuk juga upaya-upaya yang sudah kami lakukan yakni melakukan sosialisasi pendidikan pemilih dan juga pendekatan kepada tokoh maayarakat akan pentingnya menggunakan hak pilih masyarakat itu,” ujarnya.
Dirinya mengatakan beberapa daerah yang tingkat partisipasinya tinggi itu salah satunya adalah daerah yang berbarengan pelakaanaan pemilihan gubernur, baik itu walikota atau juga bupati. “Ia menjelaskan, sejauh ini bisa dikatakan pelaksanaan pemilihan kepala daerah di Jawa Timur berlangsung dengan aman dan lancar tanpa adanya kendala yang berarti. Sekalipun ada permasalahan hanya klasifikasi masalah DPT, DPPH, DPTB dan sudah diselesaikan,” ujarnya. [ristika]

Tags: