TPT Jatim Februari 2017 Capai 4,10%

Suasana ratusan pencari kerja yang mendatangi bursa kerja yang diselenggarakan Disnakertrans Jatim.

Pemprov, Bhirawa
Tingkat Pengangguran Terbuka merupakan perbandingan antara jumlah penganggur terhadap jumlah angkatan kerja. TPT di Jatim pada Februari 2017 sebesar 4,10 persen atau turun sebesar 0,11 persen poin dibandingkan keadaan Agustus 2016 dengan TPT sebesar 4,21 persen.
Walaupun penurunannya lebih kecil dibanding periode Agustus 2015 – Februari 2016, akan tetapi diharapkan akan menambah optimisme bahwa penurunan ini akan terus terjadi pada periode selanjutnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono mengatakan, walaupun TPT sebesar 4,10 persen namun kondisi ketenagakerjaan di Jatim pada Februari 2017 menunjukkan keadaan lebih baik dibandingkan Agustus 2016 dan Februari 2016. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja dan penurunan jumlah pengangguran.
“Jumlah angkatan kerja di Jatim pada Februari 2017 bertambah sebanyak 138 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2016 dan bertambah 280 ribu orang jika dibanding Februari 2016,” katanya.
Dijelaskannya, peningkatan jumlah angkatan kerja tersebut otomatis berpengaruh terhadap Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang meningkat dari 66,14 persen pada Agustus 2016 menjadi 68,93 persen pada Februari 2017 atau naik sebesar 2,79 persen poin. Sedangkan dibanding TPAK Februari 2016 (68,27 persen) naik sebesar 0,66 persen poin.
Disisi lain, ia juga memaparkan, penduduk usia 15 tahun ke atas di Jatim Februari 2017 tercatat sebesar 30,31 juta orang. Dari 30,31 juta orang tersebut angkatan kerja mencapai 20,89 juta orang, bertambah sebanyak 392 ribu orang dalam kurun waktu setahun dibanding Februari 2016.
Dari penduduk angkatan kerja tersebut, jumlah yang bekerja mencapai 20,03 juta orang,  selebihnya 855,75 ribu orang masih menganggur. Penduduk yang bekerja tersebut bertambah 385,63 ribu orang dibanding keadaan Februari 2016.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun sebesar 0,04 persen point menjadi 4,10 persen  dibanding Februari 2016 sebesar 4,14 persen.  Penduduk yang bekerja pada 9 (sembilan) sektor Lapangan Usaha mengalami kenaikan kecuali Sektor Konstruksi dan Sektor Transportasi, Pergudangan & Komunikasi.
Kenaikan tertinggi terjadi pada Sektor Keuangan, yaitu sebesar 168,38 ribu orang atau 55,25 persen.  Penduduk yang bekerja di sektor Formal sebanyak 7,45 juta orang (37,21 persen) bertambah  sebesar 195,41 ribu orang (2,69 persen) dibanding setahun yang lalu. Sedang pada sektor Informal sebanyak 12,58 juta orang (62,79 persen) juga bertambah sebanyak 190,22 ribu orang (1,54 persen) selama setahun ini.
Pekerja dengan status pekerja bebas di pertanian maupun di non pertanian berkurang secara  signifikan sebesar 513,91 ribu orang atau 37,62 persen dan diduga peralih ke status berusaha dibantu buruh dibayar dan pekerja keluarga dengan membantu usaha keluarga.
Untuk pendidikan,  sebagian besar pekerja masih rendah (SD ke bawah), yaitu 9,34 juta orang (46,61 persen), sedangkan pekerja dengan pendidikan tinggi Diploma ke atas hanya sekitar 2,10 juta orang (10,47 persen), selebihnya adalah pendidikan menengah atas dan kejuruan.
Penganggur dengan pendidikan SMA kejuruan adalah yang tertinggi, yaitu TPT sebesar 8,88  persen sedang yang terendah adalah penganggur dengan pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 2,37 persen. [rac]

Rate this article!
Tags: