Tradisi Petik Laut di Kota Pasuruan

Wali Kota Pasuruan, H Hasani SH saat sambutan.

Wali Kota Pasuruan, H Hasani SH saat sambutan.

Kota Pasuruan, Bhirawa
Wali Kota Pasuruan, H Hasani SH mengajak seluruh nelayan pesisir utara Kota Pasuruan supaya menjaga ekosistem kekayaan laut. Dengan pelestarian itu, otomatis ekosistem kekayaan laut tetap terjaga.
“Di kesempatan ini kami mengajak para nelayan supaya cinta terhadap lingkungan tempat bekerjanya. Yakni tidak menggunakan peralatan-peralatan yang merusak lingkungan laut. Semuanya itu agar ekosistem kekayaan laut tetap terjaga,” ujar H Hasani SH saat membuka acara petik laut di Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo Kota Pasuruan, Selasa (17/3).
Petik laut yang merupakan rangkaian Hari Jadi Kota Pasuruan ke 329 juga sebagai ungkapan rasa syukur atas rahmat dan karunia Tuhan yang dilimpahkan dalam bentuk hasil penangkapan ikan. Tentunya, ritual upacara petik laut ini juga menjadi sebuah potensi wisata yang harus dikembangkan.
”Ini sebagai ungkapan syukur, sekaligus selama menjalani pekerjaan agar dijauhkan dari marabahaya serta mendapat tangkapan ikan lebih melimpah. Tentu tradisi ritual petik laut ini akan menjadi potensi wisata tahunan. Makanya, kami sangat mendukung kegiatan ini,” kata H Hasani SH.
Sebelum dilarung ketengah laut, ratusan nelayan pesisir utara menggelar doa bersama-sama di kampung nelayan yang berdekatan dengan pantai. Petik laut dihadiri Wali Kota Pasuruan H Hasani SH, Ketua DPRD H Ismail M Hasani SE, Sekda beserta Forpimda Kota Pasuruan.
Selanjutnya, puluhan kapal nelayan berukuran besar dan kecil berduyun-duyun menuju tengah laut atau sekitar 5 KM dari bibir pantai untuk melarung sesajian berupa kepala sapi, aneka macam kue dan bunga tujuh rupa. [adv hil]

Rate this article!
Tags: