Tradisi Ritual Warga Desa Lengkong Nganjuk

Menjaga tradisi dan adat istiadat masyarakat lereng Gunung Jalu bersama Satgas TMMD 101 Nganjuk dengan menggelar tradisi sedekah bumi. [ristika]

Ngalab Berkah Gunung Jalu Dengan Sedekah Bumi
Nganjuk, bhirawa
Hamparan tikar dan tumpeng terlihat rapi berjejer ditengahnya, kemudian ada juga puluhan bakul terbuat dari bambu maupun logam berisi nasi dan lauk ditutupi daun pisang yang dibawah oleh warga setempat untuk mengikuti selamatan sedekah bumi.
Ratusan warga Desa lengkong Lor Kecamatan Ngluyu Kabupaten Nganjuk mulai dari anak-anak hingga orang dewasa duduk dengan rapi mengelilingi hidangan yang disediakan. Mereka dengan khsusuk mengikuit prosesi Sedekah Bumi di Sendang Tirto Gunung Jalu yang digelar pada Kamis Legi Bulan Ruwah dalam hitungan Jawa merupakan hari keramat bagi warga setempat.
Selamatan dan larung sesaji sedekah bumi ini dilaksanakan di tiga tempat yakni Sendang Tirto Kulon, Sendang Tirto Etan dan dirumah kepala Desa dan puncaknya akan dilaksanakan di Punden Gunung Jalu pada hari Jumat Pahing (27/4) mendatang. Ratusan tumpeng dari waarga setempat dikirim daan dikumpulkan di seputaaran sendang daan didoakan dengan bahasa Jawa.
Menariknya acara ritual aadaat tersebut bersamaan dengan pelaksanaan TMMD 101 Nganjuk yang masih berlangsung. Untuk itu, seluruh anggota Satgas TMMD Kodim 0810/Nganjuk terlibat langsung saat digelar tradisi leluhur warga Dusun Lengkong Lor tersebut .
Juru Kunci Gunung Jalu, Mbah Jaito mengatakan, syukuran sedekah bumi selain sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, juga merupakan upaya mempertahankan sifat gotong royong masyarakat. Dan kebetulan, dengan momen TMMD ini bisa didorong kebersaman yang selama ini sudah ada di masyarakat.
Kegiatan rutin ini, dituturkan Mbah Jaito dilaksanakan setiap tahunnya oleh warga Desa Lengkong Lor. Masyarakat Jawa yang masih kental dengan ajaran animisme dan dinamisme tidak berani meninggalkan tradisi sedekah bumi ini. Karena dianggap sangat sakral menghormati leluhur dan menjaga budaya. ” Saya selaku tetua desa disini berharap dengan adanya adat dan budaya ini bisa dikenal diluar Nganjuk. Karena pada hari hari tertentu banyak orang yang datang di Pundan Gunung Jalu untuk berziarah,” ungkap Mbah Jaito.
Sementara itu Kepada Desa Lengkong Lor, Sumaji. S.sos mengatakan selain selamatan di seputaran sendang, salah satu rangkaian kegiatan sedekah bumi atau bersih desa ini adalah membersihan area pemakaman dan jalan jalan kampung. Kemudian pembersihan sendang sebagai sumber mata air, pengajian umum yang dihadiri Gus Gendeng Kediri, kesenian tayuban, dan puncaknya akan dilaksanakan di Punden Gunung Jalu.
Sedangkan Danton SSK Satgas TMMD Reg. Ke-101, Letda Inf Nurhadi yang ikut hadir di acara sedekah bumi itu mengungkapkan, anggota satgas TMMD ke 1101 sangat mendukung dan terlibat langsung terhadap kegiatan masyarakat setempat. Acara selamaatan sedekah bumi yang ada hampir di seluruh desa se-Kecamatan Ngluyu perlu dilestarikan. Karena budaya tersebut merupakan budaya lokal yang daapaat menambaah kekayaan khasanah budaya nasional.
“Sedekah bumi itu merupakan budaya lokal, yang bisa juga sebagai wahana pemersatu masyarakat yang berjiwa gotong royong tinggi. Apalagi saat ini ada TMMD, sehingga bisa memberikan rasa syukur bahwa Desa Lengkong Lor dibangun melalui TMMD,” kata Letda Nurhadi. [ristika]

Tags: