Transaksi Emas Diakhir Ramadan Meningkat

Masyarakat yang lagi berjubel di salah satu toko emas di Jl. Ronggolawe guna membeli dan juga menjual perhiasan.

Masyarakat yang lagi berjubel di salah satu toko emas di Jl. Ronggolawe guna membeli dan juga menjual perhiasan.

Tuban, Bhirawa
Tidak hanya toko busana muslim yang akhir-akhir ini ramai didatangi pembeli menjelang Lebaran Idulfitri, toko perhiasan emas juga sepertinya tidak kalah ramai oleh pengunjung yang akan bertransaksi pada ahir bulan Ramadhan tahun ini.
Seperti tampak di kompleks pertokoan emas di Jalan Ronggolawe Kota Tuban. Sejak pagi, sejumlah toko yang berada di sisi jalan tersebut nampak dipadati oleh warga yang akan membeli perhiasan emas maupun akan menjual logam mulia tersebut dengan berbagai alasan.
Andreas Puji, salah seorang pemilik toko perhiasan emas mangatakan, sejak dua hari terahir toko perhiasan emasnya cukup ramai di datangi calon pembeli, tidak saja untuk membeli perhiasan, namun juga menjual untuk keperluan lebaran lainnya. “Beberapa hari ini memang banyak yang datang kesini, bisa dilihat sendiri sampai penuh begini,” kata Andreas, menunjukan kondisi tokonya, Rabu (23/7).
Ia menjelaskan, meski banyak yang datang ke toko emas miliknya, bukan berati ada peningkatan pada omset penjualan emas menjelang lebaran tahun ini, sebab, yang datang untuk  menjual perhiasan juga cukup banyak, selain membeli. Salah satu faktornya adalah tahun ajaran baru yang hampir bersamaan dengan datangnya Ramadhan dan Idul Fitri.
“Kalau peningkatan omset belum dapat dikatakan mas, namun dari segi transaksi (menjual dan membeli) sudah cukup siknifikan. Mungkin, karena ini bersamaan dengan tahun ajaran baru, jadi kecenderungan menjual masih sangat tinggi untuk keperluan itu (daftar sekolah),” terang Andreas.
Lebih lanjut ia menyampaikan, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, penjualan emas mengalami penurunan. Jika seminggu menjelang lebaran seperti sekarang ini biasanya arus jual sudah mulai ramai, sampai hari ini arus jual masyarakat masih cukup tinggi.
“Kalau tahun sebelumnya, arus jual terjadi diawal puasa saja dan menjelang akhir bulan banyak yang beli, tapi sekarang sepertinya masih seimbang,” katanya.
Sementara itu, hal serupa juga terjadi di toko perhiasan emas lainnya. Banyak warga yang datang untuk menjual, kalaupun tidak mereka akan menukarkan perhiasan emas yang mereka miliki dengan ukuran dan gram yang lebih kecil agar mendapatkan uang namun tetap dapat menggunakan perhiasan.
“Di iris mas (istilah menukar dengan dengan perhiasan lain agar mendapat kembalian uang), untuk keperluan lebaran,” ujar Siti Hasanah, seorang ibu ditoko emas. [hud]

Tags: