Transmigrasi Jatim di Bulungan Terkendala Pemasaran Hasil Panen

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Pemprov, Bhirawa
Disnakertransduk Jatim melaporkan monitoring keberhasilan transmigran di Kabupaten Bulungan yang berlokasi di Kalimantan Utara pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Hasilnya, mereka mendapatkan temuan kalau transmigran Jatim mengalami kendala yang harus diselesaikan.
Kendala tersebut yaitu di UPT Tanjung Buka SP 6 terdapat padi/gabah sebanyak 250-300 ton hasil transmigrasi tahun 2015 ternyata tidak bisa dipasarkan ke luar UPT. Permasalahan pada harga yang terlalu rendah yaitu Rp 4500 /kg gabah kering.
“Akhirnya kondisi tersebut mengurangi semangat dari para transmigran. Untuk itu diharapkan ada langkah penyelesaian dengan menyampaikan hasil panen warga transmigran bisa melalui KUD (koperasi Unit Desa) atau Bulog setempat. Harapannya tahun 2016, tidak terjadi permasalahan yang sama,” kata Kadisnakertransduk Jatim, Dr Drs Sukardo MSi.
Sebelumnya, Pemprov Jatim telah melaksanakan kerjasama dengan Pemprov Kalimantan Utara khususnya Pemkab Bulungan tentang pelaksanaan transmigrasi yaitu program transmigrasi food estate untuk penempatan transmigrasi di kawasan delta kayan UPT Tanjung Buka Kab Bulungan selama empat tahun, yaitu tahun 2012- 2015.
Program tersebut merupakan program yang pertama di Indonesia karena pelaksanaan pembangunannya dilakukan dengan sharing dana antara Pemerintaha Pusat, Pemprov Jatim, Pemprov Kalimantan Timur, dan Pemkab Bulungan.
Dari tahun 2012 sampai tahun 2015, kerjasama penyelenggaraan transmigrasi tersebut dengan total penempatan transmigrasi sebanyak 700 kk (kepala keluarga) atau 2.155 jiwa. Demikia juga tahun 2016, jumlah alokasi penempatan calon transmigran sebanyak 100 kk.
“Semoga kerjasama tetap berjalan lancar seperti tahun sebelumnya. Sebab, kebijakan transmigrasi tidak lagi dititiberatkan pada kuantitas namun sudah harus mengarah ke kualitas,” katanya. [rac]

Tags: