Transplanter Bisa Hemat Ongkos Petani Lamongan

7-foto C yit-transplanter3Lamongan, Bhirawa
Sejak tahun  lalu petani di Desa Brangsi Kecamatan Laren sudah mulai mendapatkan manfaat  dari transplanter. Sebuah alat untuk bertanam padi dengan menggunakan mesin.
Mesin tanam bantuan pemerintah itu diberikan dalam rangka modernisasi pertanian di Lamongan. Sumardi (42) petani setempat menuturkan dengan menggunakan transplanter, dia bisa menghemat ongkos tanam hingga lebih dari separo.
“Seharusnya bantuan alat seperti ini bisa diperbanyak lagi. Karena buat kami petani manfaatnya sangat besar, terutama dalam hal memotong ongkos tanam padi, ” kata dia.
Dikatakan oleh Sumardi, dengan menggunakan transplanter, dia hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menyelesaikan pekerjaan menanam padi areal seluas bumi 100 (1/7 dari luasan 1 hektar). Itupun menurut dia biayanya hanya Rp 250 ribu. “Biaya sewa Rp 250 ribu itu sudah mencakup semua. Termasuk tenaga operator alat, hingga bibit padi, ” terang dia.
Sementara jika tanpa menggunakan transplanter, dengan luasan sawah yang sama, dibutuhkan 10 kilogram benih seharga sekitar Rp 130 ribu. Kemudian harus melalui proses ndaut, isitilah jawa untuk mencabut biit padi dari persemaian yang membutuhkan tenaga tiga orang buruh dengan ongkos Rp 70 ribu untuk setiap orangnya.
Setelah itu baru bisa dilakukan penanaman padi di perswahan. Itu juga masih harus menggunakan 5 orang tenaga buruh lagi dengan ongkos 40 ribu untuk  masing-masing buruh. “Belum lagi kalau sedang musim tanam. Kami sering harus antri berhari-hari untuk mendapatkan buruh tanam, ” jelas dia.
Kabag Humas dan Infokom Sugeng Widodo menyebutkan, tahun 2014 lalu Lamongan memberikan bantuan sebanyak 10 unit transplanter. Di antaranya diperuntukkan petani di Desa Brangsi/Laren, Desa Karangtinggil/Pucuk dan Desa Rancangkencono/Lamongan.
“Melihat manfaat transplanter ini bagi modernisasi pertanian di Lamongan, Bapak Bupati (Fadeli) berencana akan meningkatkan jumlahnya. Di tahun 2015, direncanakan bakal ada 54 unit transplanter yang diberikan pada petani, ” sebut dia. [yit]

Keterangan Foto : Salah satu unit bantuan transplanter saat digunakan petani Desa Brangsi Kecamatan Laren. [suprayitno/bhirawa]

Tags: