Tren Baru, Pasangan Usia Subur Ingin Banyak Anak

Dr Dwi Listyawardani MSc

Dr Dwi Listyawardani MSc

Surabaya, Bhirawa
Tren baru muncul di kalangan Pasangan Usia Subur(PUS) untuk memiliki banyak anak atau setidaknya lebih dari dua. Pergeseran tren ini membuat kepesertaan masyarakat dalam ber KB menjadi kurang.
“Pendataan terakhir Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 menunjukkan jumlah anak yang diinginkan dari setiap keluarga di Jawa Timur sekitar 2,7 sampai dengan 2,8 anak,” kata Kepala BKKBN Jatim Dr Dwi Listyawardani MSc.
Menurutnya, tingkat pengetahuan KB dan alat kontrasepsi masyarakat Jatim sebenarnya sangat tinggi karena mencapai 98 persen dari pasangan usia subur. Sayangnya perilaku untuk menjadi peserta KB hanya 57,9 persen. Dua hal ini yang dinilai sebagai masalah utama proses pengendalian penduduk. Apalagi, angka putus pakai KB juga masih tinggi dan mencapai 27,1 persen.
Sementara itu hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2015 juga diketahui jika 48,01 persen masyarakat Jawa Timur menikah pada usia kurang dari 20 tahun. Bahkan 27,07 persen wanita di Jawa Timur hamil sebelum berusia 20 persen.Dari data yang dimiliki BKKBN Jatim juga diketahui jika kepesertaan KB pria di Jatim ternyata hanya 2 persen.
Untuk meningkatkan kepesertaan KB, BKKBN akan melakukan pemberdayaan serta menggerakkan seluruh masyarakat dalam program yang telah disusun. Jumlah SDM operasional juga akan ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu diharapkan dengan dibentuknya kampung KB dapat mempercepat program KB.
”Sampai saat ini di kabupaten/kota di Jatim sudah ada 22 Kampung KB (Kab Sampang, Kab Bangkalan, Kab Probolinggo, Kab Sidoarjo, Kota Madiun, Kab Jember, Kab Blitar, Kab Ngawi, Kab Jombang, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Kab Mojokerto, Kab Kediri, Kab Gresik, Kab Tulungagung, Kab Situbondo, Kab Ngajuk, Kota Batu, Kab Malang), tinggal 18 sisanya akan digarap pada bulan ini,” ucapnya.
Sementara itu menaggapi pernyataan di atas, Sari mengaku, dirinya sepakat jika BKKBN terus bekerja keras. Menurutnya, dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah membuat BKKBN harus cepat dan gencar dalam mensosialisasikan program KB. ”Memang dulu jaman Orba sosialisasi program KB sangat gencar akan tetapi akhir-akhirnya ini gaungnya sudah berkurang,” ucapnya. [dna]

Tags: