Tren NPL di Surabaya Meningkat

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Tren Non Performing Loan (NPL) atau kredit kendaraan bermasalah di Surabaya dan sekitarnya mengalami peningkatan. Peningkatan NPL tersebut telah terjadi dalam dua tahun terakhir, dan terjadi pada segmen kendaraan komersial di bandingkan penumpang.
Peningkatan NPL di Surabaya terjadi pada semua leasing yang ada di Surabaya, karena lebih disebabkan turunnya kemampuan masyarakat dalam membayar angsuran tepat waktu, dan turunnya daya beli masyarakat.
Senny Jovita, kepala marketing PT Mandiri Tunas Finance mengatakan, permasalahan NPL memang mengalami peningkatan, tetapi di prediksikan NPL pada semester kedua akan turun seiring dengan mulai pulihnya daya beli masyarkat.
“Semua leasing di Surabaya percaya bahwa semester kedua di Tahun 2016, perubahan akan terjadi. Karena kemampuan masyarakat akan meningkat, dimana akan ada kenaikan upah pegawai, dan turunnya harga Bahan Bakar Minyak BBM). Turunnya harga BBM turut memicu keinginan masyarkat untuk kredit motor ataupun kendaraan. Besarannya sekitar 1-3% dari alasan dasar masyarakat untuk membeli motor dan kendaraan dengan menggunakan jasa leasing,” ujarnya Senin (4/4) kemarin.
Seny melanjutkan, Tunas Mandiri kini bergerak dalam pembiayaan mobil dan motor dengan kapasitas mesin diatas 250cc. Sedangkan untuk pembiayaan motor dengan kapasitas mesin di bawah 250cc telah di tinggalkan hampir setahun yang lalu.
“Kita fokus menangani pembiayaan motor gede, dengan kapasitas mesin diatas 250cc dan kendaraan roda empat. Karena persaingan untuk penjualan motor dengan kapasitas mesin 250cc kebawah sudah banyak leasing yang terlibat,” terangnya.
Sementara itu, Niko Kurniawan, Deputy Director Head of Retail Car Financing Adira Finance, menjelaskan peningkatan NPL  lebih disebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan. Namun, untuk jumlah angka riilbta ia tidak memiliki data yang pasti.
“Kredit macet paling tinggi di Adira Finance berada di segmen kendaraan komersial, sebab memiliki keterkaitan dengan kondisi ekonomi. Untuk kredit macet pada mobil penumpang juga tetap ada, namun secara angka kecil. Saya mengharapkan kondisi ekonomi Indonesia bisa pulih secepatnya, sehingga tren negatif ini cepat hilang. Selain itu, Adira Finance juga akan memperketat seleksi nasabah dan menambah jumlah tenaga penagih,” tutupnya. [wil]

Rate this article!
Tags: