Triwulan 2017, BPBD Magetan Catat Terjadi 43 Bencana

Foto: ilustrasi

Magetan, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan mencatat telah terjadi sebanyak 43 bencana alam di wilayah setempat selama Januari hingga pertengahan Maret 2017 seiring tingginya intensitas curah hujan.
“Selama hampir tiga bulan di awal 2017, tercatat telah terjadi 43 bencana alam di Magetan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Fery Yoga Saputra kepada wartawan, Kamis (16/3).
Pihaknya merinci, dari 43 bencana alam yang terjadi tersebut, sebanyak 23 kejadian di antaranya merupakan bencana tanah longsor, 15 kejadian bencana angin puting beliung, banjir sebanyak tiga kejadian, dan dua lainnya merupakan kebakaran.
Ada pun, lokasi terjadinya bencana paling banyak terdapat di Kecamatan Poncol, kemudian disusul Kecamatan Parang. Sedangkan kerugian material secara total akibat bencana tersebut ditaksir sekitar Rp 700 juta. “Rata-rata kerugiannya disebabkan karena kerusakan bangunan akibat tertimpa tanah longsor ataupun pohon tumbang akibat angin puting beliung,” kata dia.
Ia menjelaskan, untuk bantuan pihak BPBD selama ini hanya memberikan bantuan rumah tangga kepada para korban bencana. Seperti bantuan makanan siap saji, peralatan kesehatan, maupun dapur umum.
Sedangkan untuk bantuan bangunan fisik, pihaknya harus berkoordinasi dengan instansi terkait yang berwenang, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan dinas lainnya yang berwenang.
BPBD Magetan memetakan Kecamatan Poncol merupakan daerah paling rawan longsor saat hujan deras melanda selama beberapa jam. Hal itu karena hampir semua desa di Kecamatan Poncol terdapat titik longsor, terlebih titik longsor tersebut berdekatan dengan permukiman warga.
Selain Poncol, wilayah rawan bencana tanah longsor lainnya adalah Kecamatan Plaosan, Panekan, Sidorejo, dan Parang. Sedangkan rawan banjir terdapat di Kecamatan Kartoharjo dan Barat.
Warga yang tinggal di daerah tersebut diimbau untuk waspada terlebih sesuai prediksi BMKG Juanda, wilayah Jawa Timur masih mengalami hujan hingga April 2017. Masyarakat diminta mewaspadai banjir, tanah longsor, dan angin kencang saat hujan deras melanda. [vin]

Tags: