Triwulan I 2017, ITK Jatim Diperkirakan 110,03

Pemprov, Bhirawa
Pada Triwulan I-2017, ITK Jatim diperkirakan sebesar 110,03. Besaran ITK tersebut didasarkan atas perkiraan indeks pendapatan rumah tangga mendatang sebesar 107,44 dan indeks rencana pembelian barang tahan lama rekreasi dan pesta/hajatan sebesar 114,55.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Teguh Pramono mengatakan, momen Tahun Baru Masehi dan Tahun Baru Imlek yang terjadi pada Triwulan I-2017, diduga mampu menggerakkan roda perekonomian.
“Hal ini juga dapat dilihat dari indeks pendapatan mendatang dan indeks rencana pembelian barang tahan lama, rekreasi dan pesta hajatan nilainya lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya,” katanya, Kamis (16/2).
Perkiraan indeks pendapatan mendatang relatif lebih tinggi dibanding Triwulan IV-2016 menunjukkan bahwa masyarakat Jatim masih tetap optimis terhadap pendapatannya pada Triwulan I-2017.
Optimisme ini muncul karena adanya pengharapan kenaikan upah/gaji di triwulan mendatang, antara lain yang berasal dari kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK). Dari kenaikan pendapatan di kalangan masyarakat, besar peluang terjadi peningkatan volume perdagangan yang salah satunya berupa pembelian barang tahan lama.
Sebelumnya, dijelaskan, di penghujung akhir tahun 2016, Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Jatim pada Triwulan IV-2016 tercatat sebesar 103,34. “Dengan demikian, kondisi ekonomi di Triwulan IV-2016 bisa diartikan lebih baik dibanding triwulan sebelumnya. Namun tingkat optimismenya melambat dibandingkan dengan Triwulan III-2016 yang mencapai 108,23,” paparnya.
Pengaruh faktor musiman yang terjadi pada Triwulan IV-2016 yaitu Hari Raya Natal, liburan sekolah dan Tahun Baru dinilai tidak sebesar fenomena yang terjadi di Triwulan III-2016 (Puasa Ramadan, Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha).
Faktor lain pemicu melambatnya ITK Triwulan IV-2016 adalah dicabutnya subsidi TDL oleh PT. PLN yang menyebabkan adanya penyesuaian (adjustment) tarif tenaga listrik (TTL) golongan/pelanggan rumah tangga dengan daya di atas 1300 VA, bisnis, industri, kantor pemerintah, penerangan jalan umum, dan layanan khusus.
Selain faktor musiman yang menggerakkan ekonomi di Triwulan IV-2016, inflasi yang terjadi selama periode tersebut cukup stabil rata-rata di bawah 1 persen. Kinerja yang cukup baik ditunjukkan Pemerintah Jatim dalam meredam dampak kenaikan TDL, sehingga laju inflasi cukup terkendali.
Jika dibandingkan nasional, kondisi Triwulan I- 2017 Jatim yang diperkirakan mempunyai ITK sebesar 110,03 itu nampaknya juga lebih tinggi daripada Nasional, yang diperkirakan mencapai 106,30. “Diharapkan dengan membaiknya ITK Jatim, dapat memberikan berkah ekonomi dan berdampak pertumbuhan ekonomi di tahun 2017 lebih cepat dibanding tahun 2016,” katanya. [rac]

Tags: