Tuban Kembali Gelar Kejurda Jatim dan Open Paralayang

Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si, didampingi Ketua Paralayang Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi, Kadisparbudpora Kabupaten Tuban, Drs. Sulistiyadi, MM., dan Ketua KONI Kabupaten Tuban, M. Mirza Ali Manshur, ST., MM., saat melepas 100 burung merpati sebagai tanda dimulainya Kejurda Jatim Dan Open Paralayang 2018.

Sambut Porprov Jatim 2019
Tuban, Bhirawa
Untuk yang kedua kalinya, kejuaraan daerah (Kejurda) Jawa Timur dan Open Paralayang digelar di Bumi Wali Tuban. Kali ini ada sekitar 70 (Tujuh Puluh) atlet Paralayang dari berbagai kabupaten/kota akan berkompetis di Bukit Glodagan, Desa Trantang, Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban selama dua hari, 28-29 Juli 2018.
Dalam Kejurda Jawa Timur dan Open Paralayang ini dibuka oleh Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si. Turut hadir pada kegiatan ini Ketua DPRD Kabupaten Tuban, H.M. Miyadi, S.Ag., MM., Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Tuban, Drs. Sulistiyadi, MM., dan Ketua KONI Kabupaten Tuban, M. Mirza Ali Manshur, ST., MM., serta Ketua Paralayang Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi.
Dalam sambutannya Wabup menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak atas terselenggaranya kejuaraan paralayang kali kedua di Kabupaten Tuban.
“Saya juga berterima kasih dan merasa bangga karena peserta kejuaraan kali ini bertambah dibandingkan tahun lalu. Ada yang dari Jawa Timur juga dari Bogor, Majalengka, dan Papua,” ungkap Wabup.
Lebih lanjut, Wabup menyatakan bahwa Pemkab Tuban berkomitmen untuk mengembangkan Bukit Glodagan menjadi salah satu objek wisata, khususnya wisata olahraga. Diharapkan, dengan adanya pengembangan dapat memunculkan lapangan pekerjaan baru.
“Kami juga akan bekerja sama dengan semua pihak, baik OPD, KONI, dan stakeholder lain untuk mengembangkan potensi bukit Glodagan ini,” seru Wabup riuh tepuk tangan.
Wabup meminta kepada Camat, Kades, dan jajarannya mendorong masyarakat untuk setiap hari ada warga sekitar yang terbang dari bukit Trantang. “Kejuaran ini menjadi momentum untuk menggelorakan paralayang kepada masyarakat Tuban,” imbuh Wabup.
Sementara itu, Ketua Paralayang Jatim, Arif Eko Wahyudi menerangkan bahwa Kabupaten Tuban dapat menyelenggarakan kejuaraan paralayang tingkat nasional bahkan internasional. “Tujuan ini dapat tercapai bila semua pihak bekerja sama, mulai dari tingkat Kabupaten, Provinsi, dan Pusat,” jelas Arif Eko.
Ditargetkan tahun 2019, Jawa Timur memiliki 100 pilot junior usia di bawah 20 tahun. Di tahun 2020, direncanakan terdapat 12 spot take off paralayang berstandar nasional, termasuk di Bukit Glodagan, Desa Trantang. Setiap spot memiliki keunikannya tersendiri dan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Jawa Timur. Selain itu, ditargetkan setiap lokasi terbang memiliki 10 penerbang lokal yaitu warga sekitar tempat terbang pada tahun 2020. “Kami berharap 10 tahun kedepan, juara dunia bisa lahir dari paralayang Tuban,” harapnya.
Ketua KONI Tuban, M. Mirza Ali Manshur, ST., MM menungkapkan bahwa kabupaten Tuban mengirimkan 6 atlit paralayang terbaiknya pada Kejurda kali ini.
“Kita terjunkan semuanya sebagai bekal sekaligus latihan guna mengikuti PORPROV Jatim yang akan datang,” ungkapnya.
Mirza Ali menambahkan kegiatan ini diselenggarakan untuk menyambut sekaligus test event menuju PORPROV Jatim 2019 yang akan diselenggarakan di Tuban. Untuk diketahui, kejuaran yang diadakan pada 27-29 Juli 2018 ini diikuti penerbang dari 10 Kabupaten di Jawa Timur dan luar Jawa Timur. Jumlah total peserta mencapai 70 penerbang, baik siswa maupun pilot lanjutan. [hud]

Tags: