Tuban Jadi Pilot Project KIT Pemprov Jatim

Ir. Maskur, MM.

Ir. Maskur, MM.

Tuban, Bhirawa.
Pemilik hewan ternak di Tuban dalam waktu dekat ini akan ‘dimanjakan’ oleh pemerintah. Pasalnya, Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tuban dijadikan pilot project penggunaan kartu identitas ternak (KIT) untuk seluruh peternak sapi.
“Tuban ini sebagai pilot project KIT. dan kedepan ini akan diikuti oleh seluruh kabupaten dan kota di Jawa Timur,” Kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Ir. Maskur, MM pada sosialisasi kegiatan penerapan kartu ternak sapi dan kerbau Kabupaten Tuban 2015 di gedung Korperi Tuban(30/03).
Menurutnya, kartu ternak tersebut berisikan pemilik, jenis ternak, asal ternak, dan berbagi informasi lain terkait ternak tersebut. Kartu tersebut sebagai bukti sah kepemilikan ternak, dokumen penting untuk mutasi ternak, dan memudahkan pelayanan kesehatan untuk ternak. Selain itu, juga para petani ternak juga akan mendapatkan IB atau kawin suntik secara gratis. “Jadi manfaat dari kartu ternak ini sangat besar sekali. Yang paling penting data ternak di Tuban itu mudah terdeteksi. Sehingga, dapat dengan mudah ternak tersebut berasal dari mana,” terang Pria kelahiran Tuban ini
Lebih lanjut, Maskur mengatakan, untuk dana pilot project identitas ternak tersebut sebesar Rp 790 juta. Dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan dana tersebut merupakan stimulasi.  “Kami berharap nantinya pemerintah kabupaten (Pemkab) dapat melanjutkan program ini. Dan Bupati Tuban telah berjanji akan menjalankan program ini dengan baik,” Harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tuban, ir. Hery Prasetyo saat dikonfirmasi juga mengungkapkan dari tahun 2010 populasi sapi potong mencapai 160.537 ekor, sapi perah 1.323 ekor. Tahun  2011 sapi potong 187.803 ekor, sapi perah 1.323 ekor, tahun 2013 populasi sapi potong 313.401 ekor dan sapi perah 1.791 ekor. “Kalau kami lihat memang terus berkembang dengan baik populasinya. Dari jumlah itu, sapi yang keluar dari Tuban setiap bulan rata-rata mencapai 165 ekor,” Kata ir. Hery Prasetyo
Diterangkan pula, sapi yang boleh dijual ke luar daerah dari Tuban hanya sapi silang dengan bobot 400 kilo gram (Kg), dan sapi putih bobot 300 Kg. Namun demikian, khusus sapi putih, pemerintah menghimbau untuk tidak terlalu banyak dijual keluar dengan alasan populasi sapi tersebut yang kian menyusut.
Sementara produksi daging per bulan di Bumi Wali ini mencapai 1.153.187 Kg dengan alokasi kebutuhan perbulan mencapai 1.088.593 Kg. Dengan rata-rata potong hewan 8 ekor per hari. “Karena kami belum memiliki RPH modern pemotongan hewan itu masih belum tersentral. Jadi pemotongan ada yang di Rengel satu ekor/ hari, Jatirogo dua ekor/ hari. Selain itu ada beberapa tempat Potong Hewan Sementara (TPHS/ rumah jagal) satu ekor/ hari,” Terang mantan Kadis Pertambangan & Energi ini. [hud]

Tags: