Tuban Siapkan 2,5 Ha untuk RPH Moderen

Fathul Huda

Fathul Huda

Tuban, Bhirawa
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban telah menyiapkan lahan seluas 2,5 hektar sebagai Rumah Pemotongan Hewan (RPH) moderen. Akan tetepi RPH yang direncanakan akan dibangun tersebut hingga kini belum terlaksana. Pasalnya, terkait dengan perijinan dari Kementrian Pertanian yang belum keluar.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Tuban Fathul Huda saat mendampingi presiden BSY dalam kujungan kerja ke peternakan dan pembibitan sapi Wahyu Utama Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar Tuban beberapa waktu yang lalu. Sayangnya, Bupati Huda belum menjelaskan secara detail RPH modern yang digagas, dan dimana loksinya.
Menurutnya, Pemkab Tuban melalui Dinas Pertanian Kabupaten Tuban telah mengajukan perijinan pendirian RPH modern sejak dua tahun yang lalu. Namun, hingga kini ijin tersebut belum juga keluar. “Ijin pendirian RPH itu sudah kami ajukan kepada Kementrian Pertanian, tapi sampai saat ini tidak keluar-keluar,” Kata Fathul Huda saat dikonfirmasi sejumlah Wartawan.
Untuk diketahui, Kabupaten Tuban adalah termasuk daerah populasi hewan potong sepuluh besar di Jawa Timur, akan tetepi hingga saat ini belum memiliki RPH modern dan baru RPH biasa-biasa atau milik perorangan.
Diharapkan, jika dengan adanya RPH modern ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan pendapatan bagi masyarakat Tuban. Selain itu, harga daging juga dapat lebih mahal jika dibanding dengan jika menjual sapi dalam kondisi masih hidup.
“Jika kita punya RPH modern, yang kita kirim kepada daerah lain, seperti Jakarta dan Jawa Barat yang masih kekurangan daging itu berupa daging beku. Tidak seperti saat ini yang kita kirim berupa sapi hidup,” Terang Bupati yang juga Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini.
Lebih lanjut mantan pengusaha batu bara sebelum menjabat sebagai Bupati Tuban ini mengatakan, Pemkab Tuban berharap perijinan pendirian RPH modern tersebut bisa segera keluar. Hal ini diharapkan juga dapat memicu harga sapi semakin mahal. Sehingga, masyarakat tertarik untuk berternak.
“Saat ini masyarakat masih enggan untuk berternak. Karena harganya juga rendah,” pungkas Bupati Huda. [hud]

Tags: