Tudingan SBY Pemilu 2024 Akan Curang, Diminta Demokrat Jadi Gerakan Moral Kawal Pemilu Sehat

Dialektika demokrasi bertajuk “Benarkah Pemilu 2024 Akan Curang ?”, Kamis (29/9/22).

Jakarta, Bhirawa.
Ketua Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) Rahmat Bagya menganggap wajar, adanya perdebatan antara partai yang berkuasa dengan partai oposisi. Pernyataan akan ada kecurangan pada Pemilu 2024 dari partai oposisi, tentu saja menyulut emosi bagi partai penguasa.

“Hadirnya Bawaslu itu, untuk meredusir kecurangan. Tidak mungkin juga kecurangan itu dihilangkan sama sekali. Itu hal yang mustahil. Kecurangan ya pasti ada. Karena kompetisi nya begitu kompetitif. Nah, disini Bawaslu yang menjaga, agar semua on the track,” tutur Rahmat Bagya dalam dialektika demokrasi bertajuk “Benarkah Pemilu 2024 Akan Curang ?”, Kamis (29/9/22). 

Nara sumber lain, anggota DPR RI Herman Khaeron (Demokrat), anggota DPR RI Masinton Pasaribu (PDIP), Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKB) I Gede Pasek Suardika dan Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago.

Rahmat Bagya lebih lanjut berujar; Saat ini, tahapan pencalonan presiden (Capres) belum dimulai. Sekarang masih tahapan verifikasi administrasi Parpol peserta Pemilu, tahapan perbaikan. Bulan depan, sudah ada hasil perbaikan, s.k nya belum keluar, berita acara nya juga belum keluar. Bulan Oktober juga akan ada pemutakhiran data pemilih.

“Rupanya, sekarang sudah mulai ada warming up. Hal biasa lah ini. Maka nya pilihan pemerintah dulu 20 bulan sebelum pemungutan suara. Padahal 20 bulan, bisa juga 25 bulan, 30 bulan sebelumnya, bisa dibuat tahapan untuk bisa dimulai. Akan tetapi dikhawatirkn oleh pemerintah dan DPR. Karena begitu mulai tahapan warming up. Kemudian menuju kompetisi pada 2023 nanti, sebab penetapan Capres pada 2023,” tutur Rahmat Bagya.

Dikatakan, sekarang masih 2022, tetapi sudah banyak Capres. Inilah ciri khas demokrasi Indonesia, saling sentil, saling jotosan juga, tapi belum sampai masuk pelanggaran. Pemilu pasti ada pelanggaran. Misalnya; kampanye ditempat keagamaan, kampanye ditempat pendidikan, Bahkan politik penyebaran uang sudah ada sejak tahun 2003. Tahun 2022 ini, politik penyebaran uang, sepertinya nggak mungkin, sulit.

“Tentang pak SBY turun gunung, saya kira bukan hanya pak SBY, tapi bu Mega juga turun gunung, Surya Paloh juga turun gunung, membangun koalisi. Melakukan pendekatan, adalah hal biasa dalam kehidupan politik kita. Koalisi KIB yang dimotori pak Airlangga, koalisi Gerindra dengan PKB, PDIP dengan lainnya,” papar Rahmat Bagya.

Dia berpesan: antar Parpol boleh tegang, tapi tidak boleh saling serang lewat ha-ha yang dilarang. Menyerang pribadi itu tidak boleh, hal inilah yang akan kita jaga bersama. Bawaslu akan menjadi wasit dalam Pemilu.

Sementara Pangi Syarwi berujar; tudingan SBY akan adanya kecurangan pada Pemilu 2024 nanti, adalah hal positif bagi Demokrat.  Namun sebaliknya, menimbulkan kemarahan pada PDIP,  yang justru menjadi kampanye gratis bagi Demokrat. 

“Untuk mencegah politik identitas, polarisasi dan keterbelahan, pada Pemilu 2024 nanti, minimal harus ada 3 sampai 4 poros. Seperti poros KIB, lalu poros yang akan dibentuk antara PKS dengan Demokrat dan Nasdem, poros Gerindra dengan PKB serta poros PDIP dengan yng lain,” lanjut Pangi.

Disebutkan, presidential threshold 20% yang sudah 30 kali gagal digugat di Mahkamah Konstitusi (MK), hendaknya diterima dengan legawa semua Parpol. Dengan membentuk poros, semua Parpol akan ikut Pemilu. Yang harus diperbaiki adalah untuk meminimalisir potensi kecurangan.

Masinton Pasaribu dari PDIP dalam diskusi itu menghardik pernyataan SBY tentang akan adanya kecurangan dalam Pemilu 2024. Masinton bilang, tahapan Pemilu nya saja belum mulai, tuduhan kecurangan sudah disebarkan. Maunya apa sih, Demokrat ini, hardiknya pada Herman Khaeron, Demokrat.

Hardikan Masinton ditanggapi enteng Herman Khaeron, bahwa pernyataan SBY itu disampaikan pada anggota Demokrat diruang tertutup. Namun bocor dan menjadi konsumsi publik dan menyulut kemarahan PDIP.

” Mari, pernyataan SBY tentang akan adanya kecurangan Pemilu 2024, kita jadikan gerakan moral untuk mengawal Pemilu 2024 menjadi sehat, demokratis dan jadi pesta rakyat,” ujar santai, Herman Khaeron. (ira.hel).

Tags: