Tujuh Caleg Incumbent Tumbang Kota

Mojokerto, Bhirawa  
Sebanyak tujuh Caleg Incumbent  DPRD Kota Mojokerto tumbang dalam Pileg kali ini.  Dari 19 Caleg Inchumbent yang bertarung, hanya 12 orang yang diprediksi jadi lagi sebagai anggota DPRD periode 2014 – 2019. Dipastikan 13 anggota DPRD lagi bakal diisi wajah baru.
Informasi yang di himpun dari berbagai sumber, para anggota Dewan incumbent yang gagal memenuhi kuota kursi DPRD diantaranya  Saiful Arsyad (PAN), Sunarto (PDIP), Paulus Swasono Kukuh P Demokrat. Ketiganya gagal bertarung di Dapil II. Selanjutnya, Bedjo Utomo (P-Golkar) Achmad Rusyad Maanfaluti (PKB) gagal di Dapil III, sedangkan Nuryono Sugirahardjo (Hanura) dan, Nur Aida (P Demokrat) gagal bertarung di dari Dapil I.
”Banyak kejutan dalam Pileg ini dan banyak calon inchumbent yang gagal,” ujar Mustofa, aktifis Garuda bersatu Jatim di kota Mojokerto.
Dari suara yang masuk melalui jalur partai, suara partai  Demokrat di Kota Mojokerto turun dari sebelumnya 3 kursi menjadi hanya 2 kursi. Sedangkan Partai Golkar yang dalam Pemilu 2009 hanya menyematkan 3 kursi berhasil melipat gandakan perolehan kursinya dengan merebut  empat kursi.
Sekretaris DPC Partai Golkar, Sonny Basuki unggul dengan mendapat 1,930 suara. Dengan perolehan suara terbanyak ini, Ketua Komisi II DPRD itu dipastikan akan menduduki kursi Dewan.
Demikian juga dengan PDIP yang sebelumnya dapat tiga kursi menambah satu kursi jadi empat kursi. Untuk  partai berlogo kepala Garuda  Gerindra yang pada periode sebelumnya nihil perolehan kursi,  dalam pemilu kali ini  sukses mengamankan tiga kursi di legeslatif.
Ketua DPC Partai Gerindra Kota Mojokerto, Edwin Endra Praja, mengklaim mengamankan tiga kursi Dewan. ”Insya Allah kita berhasil mengamankan tiga kursi legislatif,” ujarnya.
Yang agak mengejutkan dialami PAN. Partai besutan Amin Rais ini harus merelakan satu dari lima kursi yang diamankannya dalam Pemilu 2009 hilang. Partai berlambang matahari hanya mendapat empat kursi saja. Malah partai ini harus merelakan ketua DPD PAN Kota Mojokerto, Saiful Arsyad kehilangan kursinya di Dewan periode mendatang. [kar]