Tujuh Kecamatan di Kabupaten Tuban Diterjang Banjir Bandang

6-FOTO KAKI hud-Banjir Bandang 28122014Tuban, Bhirawa
Untuk yang kesekian kalinya, banjir bandang menerjang Bumi Wali Tuban. Banjir yang terjadi pada (27/12) malam ini mengagetkan warga, lantaran air yang datang secara tiba-tiban tersebut berbeda dan lebih besar dengan yang datang pada beberap hari sebelumnya.
Dari data yang dapat dihimpin Bhirawa (28/12) terdapat tujuh kecamatan yang mengalami banjir bandang kali ini, di antaranya Kecamatan Kota Tuban, Kerek, Montong, Singgahan, Merakurak, Rengel dan Kecamatan Parengan.
Seperti dikecamatan kota, banjir bandang yang terjadi disebabkan dari dua lokasi titik tanggul Sungai Jambon di Desa Sumurgung, Kecamatan Kota Tuban yang jebol akibat tidak kuat menahan luapan air saat terjadinya banjir bandang dari wilayah pegunungan kapur.
Akibatnya, tiga desa yang berada di Kecamatan Merakurak kena dampak-nya. Tiga desa yang selalu menjadi langganan banjir bandang akibat jebolnya tanggul sungai Jambon tersebut adalah Desa Kapu, Desa Tahulu dan Desa Mandirejo, Kecamatan Merakurak, Tuban.
Banjir dari suangi tersebut selalu masuk dan merendam ratusan rumah warga yang ada di desa tersebut. “Sudah tiga kali kita kebanjiran. Kalau sungai banjir, daerah sini juga pasti kebanjiran juga, apalagi kalau jebol” kata Ma’ruf (26), salah satu warga Desa Kapu, Kecamatan Merakurak, Tuban (28/12).
Sebenarnya tanggul yang jebol sepanjang 15 meter (Titik pertama) dan 10 Meter (Titik kedua) tersebut sudah diperbaiki oleh Pemkab Tuban, bahkan hingga saat ini masih dalam masa perawatan, akan tetepi karena debit air yang sangt banyak, sungai tak mampu menahan banyak-nya air yang datang. “Selama tanggulnya belum diperbaiki lagi, kita tidak berani untuk tanam. Percuma kita tanam dan pasti tidak bisa karena selalu terendam banjir,” ungkap Karsono (52), petani yang sawahnya kebanjiran.
Menurut para petani ada puluhan hektar lahan yang terendam akibat jebolnya tanggul sungai Jambon tersebut. Dengan kondisi demikian mereka terancam tidak akan bisa melakukan tanam selama musim penghujan tahun ini karena ancaman banjir. “Sudah pasti airnya meluber ke sawah kita. Dan kalau sudah banjir surutnya juga lama, jadi kalau nekad tanam pasti mati terendam air,” terang karsono.
Ratusan permukiman warga tergenan dan rusak akibat Banjir bandang yang menerjang. sebagian warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman lantaran rumah mereka di terjang banjir dengan arus yang sangat deras itu. “Banjir tadi malam sangt besar sekali, di dalam rumah 2-3 meter. Banjir ini kiriman dari wilayah Kecamatan Montong,” kata Rudin, korban banjir warga Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban saat memberihkan rumahnya.
Selain merendam ratusan rumah warga yang ada di tujuh kecamatan tersebut, Banjir Bandang juga merendam akses ruas jalan penghubung antar kecamatan. Sehingga jalan tidak bisa untuk dilewati kendaraan baik sepeda motor maupun mobil pada saat itu. [hud]

Caption Foto : Sarana prasarana jalan yang rusak akibat banjir bandang di Wilayah di Desa Kapu Kecamatan Merakurak Tuban dan Wabup ir.H. Noor Nahar Hussain, M.Si saat meninjau bekas lokasi bencana. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tags: