Tujuh Kecamatan di Mojokerto Rawan Longsor

Dandim sedang memaparkan kondisi terkini setelah hujan seminggu saja sudah 2 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto dilanda banjir.

Dandim sedang memaparkan kondisi terkini setelah hujan seminggu saja sudah 2 Kecamatan di Kabupaten Mojokerto dilanda banjir.

(Kodim 0815 Rapatkan Barisan)
Mojokerto, Bhirawa
Dua kecamatan yang  menjadi korban keganasan hujan deras dibarengi angin kencang, hingga banjir besar  yang terjadi di wilayah Kabupten Mojokerto seminggu terakhir ini,  yakni Kecamatan Kemlagi dan Kecamatan Dawar blandong, telah ditindaklanjuti oleh pihak terkait agar tidak terjadi banjir bandang dan tanah longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik Kabupaten maupun Kota Mojokerto telah  menggandeng Kodim 0815 Mojokerto, Perhutani, Polresta maupun Kabupaten untuk berkoordinasi   dalam kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana alam di Kabupaten maupun Kota mojokerto, Rabu (12/10) kemarin ditempatkan di ruang data Kodim Mojokerto.
Kapenrem 082/CPYJ Mojokerto, Mayor Arm. Imam Duhri kepada harian Bhirawa, Rabu kemarin mengatakan mengatakan curah hujan yang tinggi yang terjadi di wilayah Kabupaten mupun Kota Mojokerto seminggu ini, cukup mengkhawatirkan. Apalagi di wilayah Mojokerto ada 7 kecamatan yang rawan banjir dan longsor.
“Untuk itu TNI dalam hal ini Kodim Mojokerto yang memang berkewajiban membantu Pemda dalam penanggulangan bencana bergerak cepat melaksanakannya, baik sebelum, saat terjadi maupun pasca terjadinya bencana,” katanya.
Sementara Dandim 0815 Mojokerto Letkol Czi, Budi Pamudji menyampaikan, jika kesiapsiagaan ini sebagai langkah antisipasi terjadinya bencana alam di wilayah Kabupaten dan Kota Mojokerto, karena wilayah Mojokerto termasuk kawasan rawan bencana.
“Bencana alam saat ini tidak bisa diprediksikan mengingat cuaca ekstrem (anomali cuaca) dalam beberapa tahun terakhir ini, selalu muncul. Untuk itu kita  harus tetap  siap dalam hal penanggulangan apabila terjadi bencana alam,” tegas Budi.
Perlu dikatahui, dalam minggu ini saja di wilayah Mojokerto curah hujan relatif tinggi dan sudah dua wilayah  mulai dilanda banjir yaitu wilayah Kecamatan Kemlagi dan Kecamatan Dawarblandong, dan tidak menutup kemungkinan ke depan akan terjadi di wilayah lainnya, termasuk 7 Kecamatan yang terpetak rawan longsor.
“Seperti Kecamatan Pacet, Kecamatan Trawas, Kecamatan Gondang dan Kecamatan Jatirejo. Sedangkan yang rawan banjir Kecamatan Dawarblandong, Kecamatan Kemlagi Kecamatan Jetis,” ujar Dandim.
Untuk itu lanjut Dandim alumnus Akmil 1977 itu, perlunya pemahaman dan kesamaan persepsi bagi peserta yang hadir untuk selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat terkait tahapan-tahapan dalam penanggulangan bencana mulai tahap pra bencana, saat bencana (tanggap darurat) dan pasca bencana.
Hadir dalam Rakor tersebut ± 100 orang, antara lain Kasdim 0815 Mayor Inf M. Husin Zainudin, S.Sos, Sekretaris BPBD Kabupaten Mojokerto Sdr. Fiko C Kristiawan beserta Staf, Ka SKPD / Dinas / Instansi terkait dari Kab/Kota Mojokerto, ADM Perhutani Mojokerto dan Pasuruan, Kasubag Humas Polres Mojokerto Kota AKP Sriyono, Camat se wilayah Kab. Mojokerto, Kapolsek Kawasan Rawan Bencana, para Danramil Jajaran Kodim 0815, Tim SAR, Para Relawan dan undangan. [min]

Tags: