Tulungagung Bakal Surplus Beras 173 Ribu Ton

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Tulungagung, Bhirawa
Produksi beras di Kabupaten Tulungagung, Jatim, diprediksi mengalami surplus hingga kisaran 173.000 ton mengacu pada target sasaran produksi yang dipatok Dinas Pertanian setempat selama musim panen 2014.
“Hingga akhir Juni kemarin saja produksi beras kami sudah mencapai sekitar 173.456 ton, melebihi batas kebutuhan pangan untuk wilayah Tulungagung yang hanya di kisaran 140 ribu ton per tahun,” kata Kepala Dinas Pertanian Tulungagung Suprapti, Kamis (7/8).
Dengan waktu yang masih tersisa selama kurun enam bulan (terhitung mulai Juli-Desember 2014), Suprapti menyatakan optimistis target sasaran produksi beras sebesar 313.273 ton berhasil tercapai.
Itu artinya surplus beras pada kurun 2014 akan jauh lebih besar dibanding tahun sebelumnya (2013) yang saat itu mencapai kisaran 80 ribu ton. “Dengan asumsi rata-rata produktivitas beras sebanyak 6,4 ton per hektare dan luasan lahan tanam/pertanian mencapai 30.846 hektare, kami kira surplus beras tahun ini lebih besar dibanding sebelumnya,” kata dia.
Ia mengakui produktivitas padi di Tulungagung sempat beberapa kali terganggu serangan hama dan anomali cuaca yang memicu banjir di sejumlah area pertanian.
Namun kendala itu lambat-laun mulai teratasi setelah pihak dinas pertanian gencar melakukan penyuluhan serta melakukan gerakan penggunaan pupuk organik, demi mengembalikan unsur hara pada lahan-lahan pertanian di wilayahnya yang sudah menurun drastis.
Hasilnya, kata Suprapti, jika pada 2013 produktivitas lahan pertanian di Tulungagung hanya menghasilkan beras rata-rata sebanyak 5,8 ton per-hektare, saat ini kembali meningkat dan mendekati normal sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, yakni di kisaran 6,4 ton per-hektare.
Kondisi cuaca yang relatif stabil dibanding tahun lalu disebut ikut andil atas tingginya pencapaian produksi beras selama semester pertama 2014, sehingga mencapai 173.456 ton. “Tahun lalu (2013), produksi beras Tulungagung mencapai sekitar 220 ribu ton lebih, itu sudah surplus sebesar 80 ribu ton dan bisa menyubsidi kekurangan produksi di daerah-daerah lain di luar Jatim,” kata Suprapti. [wed,ant]

Tags: