Tulungagung Kekurangan 3.300 Ton Pupuk NPK Bersubsidi

Muhammad Ihwan F

Tulungagung, Bhirawa
Petan di Kabupaten Tulungagung kekurangan pupuk bersubsidi jenis NPK. Kekurangan pupuk tersebut sampai akhir tahun mencapai 3.300 ton.
Kasi Pupuk dan Alat Mesin Pertanian Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung, Triwidiyono Agus Basuki mengakui jika saat ini petani Tulungagung kekurangan pupuk NPK bersubsidi. “Kekurangannya mencapai 3.300 ton sampai akhir tahun (2019),” ujarnya, Kamis (14/11).
Pria yang biasa disapa Oki ini menyatakan sudah mengirim surat ke Dinas Pertanian Provinsi Jatim terkait kekurangan pupuk NPK tersebut. Ia berharap Dinas Provinsi Jatim dapat menerbitkan surat keputusan (SK) penambahan alokasi pupuk bersubsidi jenis NPK pada petani Tulungagung.
“Kami yakin Dinas Pertanian Provinsi Jatim akan menerbitkan SK, sehingga ketersediaan pupuk NPK bersubsidi tetap ada dan dapat digunakan petani Tulungagung dalam musim tanam sekarang,” paparnya.
Sebelumnya, Manager Humas PT Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan F, di Tulungagung mengungkapkan sampai November 2019, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Tulungagung sudah mencapai 91 persen atau 70.424 ton. Pupuk bersubsidi itu terdiri dari urea, ZA, SP-36, NPK Phonska dan Petroganik.
Menurut dia, serapan yang sudah 91 persen tersebut memang bisa membuat ketar-ketir petani. Terlebih saat ini sudah memasuki musim tanam.
Namun demikian, lanjut dia, PT Petrokimia Gresik yang bertanggungjawab pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi di 22 wilayah kabupaten/kota di Jatim masih mempunyai stok sekitar 4.000 ton pupuk NPK Phonska untuk Tulungagung.
“Kami masih punya stok sekitar 4.000 ton pupuk NPK Phonska di penyangga Tulungagung. Masih melebihi dari kebutuhan sampai akhir tahun yang mencapai 3.300 ton,” tuturnya.
4.000 ton pupuk NPK Phonska yang saat ini ada di penyangga Tulungagung tersebut, papar Muhammad Ihwan, dapat segera tersalurkan ke petani jika sudah ada SK dari Dinas Pertanian Provinsi Jatim. “Tinggal nunggu SK-nya. Kalau sudah ada tinggal menyalurkan,” terangnya.
Belum lama ini, petani di Kecamatan Tanggunggunung Kabupaten Tulungagung juga mengalami kekurangan pupuk bersubsidi. Masalahnya, terjadi pemblokiran penyaluran pupuk bersubsidi sejak bulan Juni lalu.
Tetapi saat ini pemblokiran tersebut telah berakhir. Sekitar 6.000 petani di Kecamatan Tanggunggunung dapat bernafas lega.
Pembukaan blokir pupuk bersubsidi bagi petani di Kecamatan Tanggunggunung dilakukan Kementan pada Kamis (7/11) malam. Dan pada Jumat (8/11) pagi, Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung langsung mendistribusikan ribuan ton pupuk bersubsidi di kecamatan tersebut. [wed]

Tags: