Tulungagung Mulai Pemanasan Pengamanan Pilkada 2018

Latpraops menggambarkan saat oknum petugas KPPS yang mengarahkan pemilih tunanetra memicu amukan massa dan harus segera diambil tindakan oleh aparat kepolisian. Polres

Tulungagung, Bhirawa
Aparat Polres Tulungagung mulai melakukan pemanasan pengamanan Pilkada Serentak 2018. Mereka menggelar latihan pra operasi (Latpraops) Pilkada 2018 di halaman Kantor Bupati Tulungagung, Selasa (5/12).
Kapolres Tulungagung, AKBP H Yong Ferridjon SIK MH, sempat memberi pengarahan langsung pada anggota Polres Tulungagung yang mengikuti latihan,sebelum kemudian diambil alih oleh Kabagops Polres Tulungagung, Kompol Mohammad Khoiril SPd MH.
Kapolres Yong Ferridjon meminta semua personel Polres Tulungagung untuk mengikuti latihan secara sungguh-sungguh setelah sebelumnya mereka melakukan Latpraops di dalam ruangan.
“Kendati ini simulasi pengamanan dalam skala kecil harus tetap dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan bersemangat,” katanya.
Pada Bhirawa, mantan Kapolres Kota Pasuruan ini, mengungkapkan latihan pengamanan Pilkada 2018 yang dilakukan Polres Tulungagung kemarin baru pada tahap awal. Belum latihan dengan kekuatan penuh.
“Saat ini bisa juga disebut baru latihan pemanasan. Nanti kalau sudah memasuki bulan Februari 2018 kami akan lakukan simulasi pengamanan yang sudah matang dan melibatkan hampir semua anggota Polres Tulungagung,” paparnya.
Rencananya, simulasi pengamanan Pilkada Serentak 2018 dalam skala besar akan dilakukan di depan Kantor KPU Tulungagung. “Nanti akan kami sediakan tomat-tomat busuk yang akan dilempar oleh anggota yang memerankan pengunjuk rasa. Jadi nanti akan lebih seru lagi dalam simulasi dengan skala lebih besar dari yang sekarang,” tutur Kapolres Yong Ferridjon lantas tertawa.
Dalam Latpraops permulaan di halaman Kantor Bupati Tulungagung kemarin, kendati belum melibatkan personel yang banyak, namun sudah menggambarkan situasi yang akan dihadapi dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim 2018 dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung 2018 yang dilaksanakan secara berbarengan itu.
Situasi tempat pemungutan suara (TPS) pun dihadirkan nyata dalam latpraops. Bahkan diperagakan pula bagaimana polisi harus bertindak ketika terjadi situasi yang mengarah pada anarkisme di TPS akibat ketidaknetralan oknum KPPS.
Selain itu juga dipraktikkan bagaimana menghadapi keberingasan massa yang sedang berunjuk rasa. Termasuk, menghadapi massa yang mengutarakan hujatan dan ujaran kebencian saat kampanye berlangsung. (wed)

Tags: