Tulungagung Waspada Gelombang Kedua Penyebaran Covid-19

dr Kasil Rohmad

Tulungagung, Bhirawa
Kendati penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tulungagung sudah menurun dan bisa dibilang terkendali, namun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 setempat mewaspadai gelombang kedua penyebaran virus SARS-COV2 tersebut.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad, Rabu (4/11), mengungkapkan dengan penurunan risiko penularan Covid-19 yang terjadi saat ini di Kota Marmer justru harus diwaspadai gelombang kedua. Apalagi pada pekan lalu ada libur panjang cuti bersama.

“Saat ini kami sedang mengetatkan pengawasan. Di negara lain utamanya di Eropa pun sedang ada gelombang kedua. Ini menjadi referensi kami untuk lebih hati-hati. Makanya kemarin-kemarin ketika ada libur panjang pemerintah pusat mewanti-wanti pada kami untuk mengetatkan pengawasan,” ujarnya.

Menurut dia, dampak dari hari libur panjang pekan kemarin baru akan timbul pada akhir-akhir minggu ini. Karenanya, diperlukan peningkatan kewaspadaan setiap Puskesmas yang ada di seluruh Kabupaten Tulungagung.

“Kalau muncul satu atau dua kasus harus segera dibatasi, ditracing dan diisolasi dan sebagainya. Saat ini belum muncul dampak ibur panjang kemarin. Kemungkinan baru muncul Sabtu (7/11) depan seminggu setelah liburan,” paparnya.

Kasil menyebut Kabupaten Tulungagung yang sudah relatif lama masuk dalam zona kuning bisa saja segera menjadi zona hijau penyebaran Covid-19. Asalkan selama dua minggu berturut-turut tidak terjadi kasus baru Covid-19.

“Jawa Timur secara umum sudah tidak ada zona merah, namun kita masih bertetangga dengan Blitar yang zona oranye. Kalau sekeliling kita kuning atau hijau justru akan mempermudah kita. Memang kita tidak bisa berjuang sendiri untuk menuju hijau,” paparnya.

Jika Kabupaten Tulungagung sudah berwarna hijau, Gugus Tugas Percepatan Penganan Covid-19 dipastikan akan mengevaluasi pembatasan yang terjadi selama ini.

“Kalau kesehatan masih terdampak kegiatan ekonomi akan dibatasi. Namun sebaliknya, kesehatan sudah aman, kegiatan ekonomi akan dilonggarkan, termasuk pendidikan, kesenian dan sosial budaya,” jelasnya.

Sampai Selasa (3/11) malam, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung mencatat sudah ada enam kecamatan dari 19 kecamatan di Tulungagung yang berwarna hijau. Hanya ada dua kecamatan yang berwarna oranye, selebihnya berwarna kuning.

Sedang jumlah warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 482 orang, dikarantina (lima orang), dirawat (18 orang), isolasi (lima orang), sembuh (450 orang) dan yang meninggal dunia (empat orang). (wed)

Tags: