Tumpeng Keprihatinan Akan Warnai May Day di Grahadi

Pemprov, Bhirawa
Menyambut peringatan hari buruh internasional atau May Day 1 Mei yang dipusatkan di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, kemungkinan akan ada pemandangan baru dibanding tahun-tahun sebelumnya. Yaitu adanya acara tumpengan yang diberinama tumpeng keprihatinan yang digelar di sekitar patung Gubernur Suryo.
“Tumpeng ini permintaan buruh. Kami manut saja dan menyetujuinya. Mungkin tumpeng ini bukan untuk acara keselamatan pada umumnya, tapi bisa berkembang menjadi tumpeng keprihatinan. Tumpengan ini akan digelar bersamaan aksi ribuan buruh dari berbagai aliansi,” kata Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum, Selasa (29/4).
Menurut dia, selain tumpeng keprihatinan, Pemprov Jatim rencananya juga akan menyediakan aneka doorprize bagi para buruh dalam peringatan May Day kali ini. Doorprize ini sengaja diberikan mumpung pemilu legislatif sudah berakhir. “Jadi tidak dianggap money politics, kami hanya ingin memberikan kebahagiaan bagi buruh,” ujarnya.
Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo, hanya berharap aksi unjuk rasa yang akan digelar ribuan buruh berjalan dengan tertib dan tidak disertai perbuatan anarkis. Dirinya bersama Wagub Jatim Drs H Saifullah Yusuf, berjanji akan menemui langsung buruh yang akan berunjuk rasa.
Mantan Sekdaprov Jatim juga berjanji, tuntutan yang bisa diputuskan di level Pemprov Jatim akan segera disetujui. Tapi jika tuntutan merupakan isu nasional maka tuntutan itu akan langsung disampaikan ke pemerintah pusat.
Dikatakannya, tuntutan buruh yang akan disuarakan selama ini masih sangat wajar. Yakni tentang UMSK (Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota), outsourcing dan pensiunan. “Kalau soal pensiunan Pemprov Jatim tak bisa cawe-cawe karena teknis penggajiannya sama seperti PNS,” ungkapnya.
Sementara, juru bicara Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jatim, Jamaluddin mengatakan unjuk rasa yang akan digelar pada peringatan May Day mendatang setidaknya akan diikuti tak kurang dari 30 ribu massa dari beragam aliansi. Unjuk rasanya akan dipusatkan di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan polisi dan Pemprov Jatim. Dalam koordinasi itu, kami juga telah minta Gubernur Soekarwo untuk memberikan kado khusus bagi buruh,” katanya.
Kado khusus ini, lanjut dia, bukan berupa doorprize ataupun tumpeng, melainkan permintaan khusus mengenai tiga hal yang harus dipenuhi yaitu menetapkan upah sektoral, kemudian memperluas cakupan BPJS bagi buruh dan menghapus sistem kerja kontrak.
“May Day kali ini istimewa karena pertama kalinya ditetapkan sebagai hari libur nasional, ini harus ditandai juga dengan penetapan upah sektoral di Jatim,” kata dia.
Sedangkan cakupan BPJS sengaja didesakkan karena hingga kini dari lima juta buruh di Jatim, ternyata baru 553 ribu buruh yang terdaftar dalam BPJS. Begitu juga terkait sistim kerja kontrak ternyata hingga kini masih mendominasi sistem kerja di Jatim. [iib]

Tags: