Tuna Netra Kota Malang ButuhPerhatianPemerintah

Tuna NetraKota Malang, Bhirawa
Persatuan Tuna Netra Indonesia (Pertuni) Kota Malang, berharap perhatian dari pemerintah. Karena selama ini perhatian yang diberikan itu masih sangat minim. Anggota Pertuni yang mayoritas bekerja sebagai tukang pijat ini berharap Pemkot bisa memberikan bantuan rutin untuk kegiatan Pertuni, serta pemberdayaan warga penyandang tuna netra.
Ketua Pertuni Kota Malang, Supriadi di sela acara peringatan Maulud Nabi di Masjid Ridwanussolichin Kota Malang, Senin (4/1) kepada wartawan mengutarakan,  Pertuni butuh perhatian lebih dari pemerintah.
“Kami sudah sering mengundang Walikota setiap ada kegiatan, tetapi yang datang hanya Dinas Sosial atau pejabat lainya, baru kali ini kami bisa bertemu langsung dan bersilaturahmi dengan Walikota Malang,” ujarnya.
Sebenarnya, lanjut dia,  Pertuni sangat berharap bisa berkeluh kesah langsung kepada Walikota Malang, sejak dulu, tetapi baru bisa di temui langsung oleh Walikota Malang Muhammad Anton.
“Kami berterima kasih kepada Abah Anton, karena bisa hadir secara langsung di acara yang kami gelar. Sebelumnya  kami kesulitan untuk mengundang walikota, dan hampir bisa dipastikan yang datang pasti stafnya,  makanya kami merasa sangat bersukur,” tuturnya.
Sementara itu, Abah Anton menyatakan pihaknya tetap akan memberikan perhatian kepada seluruh masyarakat Kota Malang, dari kelompok manapun, hanya saja dikatakan Abah Anton, terkait dengan pemberian dana hibah dari APBD untuk Pertuni masih terbentur peraturan.
“Saya ingin semua bisa dibantu, tapi bagaimana lagi, hibah tidak bisa diberikan, karena berdasarkan aturan, dana hibah hanya boleh diberikan pada lembaga yang berbadan hukum Indonesia,” katanya.  [mut]

Tags: