Tuna Susila Harus Dapat Perhatian Khusus

Istri Wagub Jatim Ny Fatma Saifullah Yusuf Memberikan stimulan pada eks tuna susila di UPT Resos tuna susila Kediri Selasa (19/4)

Istri Wagub Jatim Ny Fatma Saifullah Yusuf Memberikan stimulan pada eks tuna susila di UPT Resos tuna susila Kediri Selasa (19/4)

Kota Kediri, Bhirawa
Dalam penutupan bimbingan sosial dan ketrampilan penyandang masalah sosial di UPT rehabilitasi sosial tuna susila Kediri tahun angkatan I tahun 2016, Istri Gus Ipul Ny Fatma Syifullah Yusuf mengatakan tuna susila harus mendapatkan perhatian khusus. Sebab hal ini adalah salah satu upaya untuk kesejahteraan sosial.
Menurut Istri Wagub Jawa Timur ini, eks wanita tuna susila adalah salah satu masalah sosial yang merupakan masalah nasional. “Hal ini  seiring tujuan pembangunan nasional,” tuturnya dalam menutup pelatihan di UPT Rehabilitasi Tuna Susila Kediri Selasa (19/4).
Lebih lanjut, menurutnya dalam menangani masalah sosial eks wanita tuna susila diperlukan adanya upaya penanganan secara maksimal dari segala lini, dari para penyandang masalah hingga kelompok masyarakat yang rentan terhadap masalah-masalah social. “Untuk penangan diperlukan adanya penanganan yang ditujukan pada penyandang masalah itu sendiri dan kelompak masyarakat yang rentan masalah yang dimaksud,” terangnya.
Lebih lanjut, program penaganan eks wanita tuna susila yang dilakukan pemprov Jatim ini dilakukan secara berkala dan periodik, dengan sistim panti yang dilaksanakan oleh UPT rehabilitasi tuna susila Dinas Sosial Provinsi Jatim yang ada di Kediri.
“Penanganany meliputi pembinaan fisik dan mental keagamaan, sosial, mengubah sikap dan perilaku dan pelatihan ketrampilan rehabilitasi sosial serta pembinaan lebih lanjut agar para penyandang masalah sosial dapat berperan secara aktif dalam masyarakat,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Bidang Rehsos Dinas Sosial Provinsi Jatim Indera Istianto mengatakan jika setelah penutupan pelatihan ini diharapkan eks tuna susila dapat kembali kemasyrakat untuk berkarya. “Mudah-budahan setelah ini ada kelanjutan dan semoga ada kesejahteraan dalam sosial ekonomi,” ungkapnya.
Sementara, Kepala UPT Rehsos Kediri Tini Widiati mengatakan, jika seharusnya ada pengembangan lokasi untuk rehsos, mengingat saat ini UPT Resos Tuna Susila di Kediri sangat terbatas dan hanya menampung 60 klien atau 180 klien dalam setiap tahunya, dan terpaksa banyak menolak kiriman dari Kota Kabupaten lain. “Untuk idealnya dalam satu angkatan 100 klien, saat ini satu angkatan hanya 60 klien, kita sudah mengajukan namun hingga saat ini belum terealisasi,” ungkapnya.
Sementara terkait penutupan tersebut, Tini agar eks wanita Susila yang telah diberikan pelatihan dan penanganan masalah sosial kembali kemasyarakat dengan hidup baru dan menjadi orang yang lebih baik dan bermartabat. [van]

Tags: