Tunda Masuk Sekolah

foto ilustrasi

Kasus pewabahan CoViD-19 makin “menggalak” selama dua pekan terakhr. Setiap hari selalu terjadi “pecah rekor.” Awal pekan sudah melebihi angka 20 ribu, jauh melampaui angka puncak pandemi pada bulan Agustus – September tahun (2020) lalu. Tak terkecuali menjangkiti anak-anak usia sekolah (8 hingga 18 tahun), terutama pada kluster keluarga dan permukiman. Menyebabkan kekhawatiran sekolah tatap muka yang akan dimulai pertengahan Juli 2021, tidak aman untuk peserta didik.

PDAI (Persatuan Dokter Anak Indonesia) merekomendasikan penundaan sekolah tatap muka. Kerinduan berangkat ke sekolah dengan seragam baru (yang sudah menggelora), harus ditunda. Walau murid sudah “jemu” belajar di rumah melalui zoom, selama 18 bulan. Pengharapan sekolah tatap muka belum terwujud, disebabkan area sekolah tidak menjamin bebas CoViD-19. Terutama di seantero pulau Jawa, walau setelah seluruh guru telah memperoleh vaksinasi.

Sekolah tatap muka tahun ajaran baru 2021, belum bisa diwujudkan. Karena seluruh Jawa kembali menjadi zona “merah,” dan zona “oranye.” Tiada zona “hijau.” Di luar kawasan pulau Jawa, terutama Sumatera bagian utara, juga sedang dalam tren naik pandemi. Keadaan yang sama juga terjadi di Kalimantan Barat, Sulawesi utara, dan Sulawesi Selatan. Tingkat hunian rumah sakit rujukan CoViD-19 di pulau Jawa sudah di atas 75%, melebihi batas ambang WHO (World Health Organization, Badan Kesehatan Dunia).

Hingga kini pembukaan pembelajaran secata tatap muka masih tentatif. Boleh dibuka melalui rekomendasi Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan) dengan persetujuan sekolah, dan orangtua murid. Hanya di-izin-kan pada zona hijau. Sekolah bisa mengatur jumlah murid yang hadir di sekolah, tak lebih 18 anak. Murid juga boleh memilih tetap belajar jarak jauh melalui zoom, tetap di rumah.

Gagasan sekolah tatap muka dengan protokol kesehatan (Prokes) digagas Presiden Jokowi setelah meninjau vaksinasi CoViD-19 untuk kalangan tenaga pendidik. Selingkup nasional, jumlah tenaga pendidik (tidak termasuk dosen pada peguruan tinggi) sebanyak 2,7 juta orang. Rinciannya, guru SD sebanyak 1,446 juta, guru SMP sebanyak 640.050, dan guru SMA-SMK 612.141 orang. Sedangkan jumlah siswa sebanyak 45.534.371 anak. Secara perbandingan jumlah guru hanya 5,9% jumlah siswa.

Propinsi dengan jumlah guru terbanyak, adalah Jawa Barat (370.757 orang), Jawa Timur (325.531 orang), dan Jawa Tengah (293.165 orang), serta Sulawesi Selatan (115.378 orang). Vaksinasi tenaga pendidik dimulai pada 24 Pebruari, dengan sasaran sebanyak 5,1 juta guru dan tenaga pengajar perguruan tinggi. Termasuk penjaga sekolah, dan tenaga administrasi sekolah dan kampus.

Namun PDAI (Persatuan Dokter Anak Indonesia) masih mengkhawatirkan sekolah bisa menjadi kluster pewabahan CoViD-19. Kecuali seluruh siswa telah divaksinasi CoViD-19. Juga diberlakukan Prokes 3M, dan hanya boleh dilaksanakan belajar tatap muka pada zona hijau. Sebelum lebaran Idul Fitri 1442 H, sudah banyak daerah kabupaten dan kota telah lepas dari status zona merah. Tetapi masih sangat jarang zona hijau.

Berdasar pola PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berbasis tingkat RT dan RW, maka sekolah tatap muka harus mempertimbangkan area (se-RW) lokasi sekolah, sekaligus area (se- RW) tempat tinggal siswa. Sehingga sesungguhnya, seluruh sekolah, pada seluruh jenjang pendidikan telah siap melaksanakan pembelajaran, secara tatap muka. Namun sekolah juga wajib diatur selaras suasana keselamatan peserta didik, dan tenaga kependidikan.

Mulai masuk sekolah menjadi kebahagiaan setiap peserta didik. Mengenakan seragam sekolah bagai penglipur kesepian selama menjalani pembatasan karantina kesahatan. Pendidikan tergolong sebagai HAM (Hak Asasi Manusia) diamanatkan konstitusi.

——— 000 ———

Rate this article!
Tunda Masuk Sekolah,5 / 5 ( 1votes )
Tags: