Tungggakan Raskin Bojonegoro Capai Rp 1 Miliar

Efdal-MS

Efdal-MS

Bojonegoro,Bhirawa
Tunggakan pembayaran beras bagi masyarakat miskin (raskin) di Bojonegoro semester satu terhadap Bulog Sub Divre III Bojonegoro, hingga per tanggal 3 Juni 2014 sudah mencapai Rp 1,079.336.000.  Tunggakan ini besar kemungkinan pasti masih nyantol di beberapa perangkat desa atau kepala desa/kelurahan setempat.
Sehingga kondisi itu dikhawatirkan akan menghambat pendistribusian beras pada tahap berikutnya.Demikian disampaikan kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Efdal MS, Kamis (5/6) di tempat kerjanya.
“Tunggakan raskin di kabupaten Bojonegoro terhitung mulai alokasi bulan Maret- Juli sebesar Rp 1 miliar. Itu belum termasuk sisa percepatan bulan Desember sebesar Rp 5.400 ribu,” katanya.
Sementara tunggakan raskin di Bojonegoro pada alokasi bulan Desember terjadi di dua kecamatan yakni Kecamatan kota dan Malo. Bulan Desember yang merupakan tunggakan percepatan raskin pada alokasi bulan Maret.
Dikatakannya, tunggakan raskin di wilayah kerja Bulog Bojonegoro yakni paling besar di Kabupaten Tuban mencapai Rp 2,628.001.600, untuk Bojonegoro pada angka  Rp 1,079.336.000, dan Lamongan pada angka Rp 470.160.000. Dana tersebut di duga nyantol di perangkat desa.
“Tunggakan raskin Kabupaten Tuban sekitar Rp 2,628.001.600 alokasi bulan Maret – Desember, pada bulan Desember yang merupakan percepatan raskin yang disalurkan pada bulan Maret,” jelasnya.
Sebenarnya menyikapi pembayaran beras miskin dengan cara pembayaran chas and cary (ada barang ada uang) artinya dalam satu alokasi titik pendistribusian tersebut.
Sebenarnya dari masyarakat itu tidak pernah ada masalah begitu mengambil barang pasti langsung membawa uang. Tidak mungkin ada masyarakat penerima manfaat yang datang ke desa/kelurahan atau ke titik distribusi tanpa membawa uang itu kok janggal. Kemungkinan ada satu dua orang tapi itu prosentasinya sangat mungkin kecil.
“Uang tersebut lebih mengendon ada di perangkat desa yakni kepala desa/kelurahan atau mungkin perangkat desa yang diberikan amanah oleh pihak kepala desa/kelurahan. Jadi belum disetorkan ke pihak kami dalam hal ini perum Bulog,” tambahnya.
Selanjutnya, pihak perum bulog sudah mengatisipasi hal tersebut yakni telah memberikan kemudahan untuk pembayaran dimasing-masing wilayah kecamatan di Sub Divre Bojongeoro yang meliputi tiga kabupaten di semua tingkat unit BRI desa telah disediakan rekening penampungan pembanyaran hasil penjualan beras untuk warga miskin.  “Harapannya untuk tunggakan yang belum terbayarkan segera dibayarkan supaya tidak menghambat pendistribusian beras raskin bulan berikutnya,” pungkasnya. [bas]

Tags: